Israel Kembali Targetkan Sekolah Tempat Penampungan Penduduk Gaza, Sedikitnya 29 Orang Tewas

TRIBUNNEWS.COM – Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 29 warga Palestina yang mengungsi di tenda-tenda di luar sebuah sekolah di kota Abassan, dekat Khan Younis di selatan Gaza, Rabu (9/7/2024).

Dilansir Al Jazeera, serangan ini merupakan serangan Israel keempat yang menyerang sekolah yang dijadikan tempat berlindung.

Serangan Israel telah menewaskan banyak warga Palestina yang mengungsi di empat sekolah berbeda di Gaza sejak Sabtu (6/7/2024).

Militer Israel telah mengaku bertanggung jawab atas keempat serangan tersebut, mengklaim bahwa pesawat tempurnya menargetkan pejuang Hamas.

Berikut jadwal penyerangannya:

Sabtu

Serangan Israel menewaskan 16 warga Palestina yang tinggal di sekolah al-Jawni yang dikelola PBB di Nuseirat, kata pusat kesehatan Gaza.

Sekitar 2.000 warga Palestina berada di sekolah pada saat serangan itu terjadi, kata badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.

Minggu

Serangan Israel menewaskan empat warga Palestina yang mengungsi di Masjidil Haram di Kota Gaza, kata badan pertahanan sipil Gaza.

Patriarkat Latin, yang mengelola sekolah tersebut, mengatakan ratusan orang berada di dalam sekolah sebelum serangan terjadi.

Senin

Banyak orang yang terluka dalam serangan Israel terhadap sekolah UNRWA di Nuseirat dibawa ke Rumah Sakit al-Awda untuk perawatan.

Kamis

Setidaknya 29 warga Palestina tewas ketika serangan udara Israel menghantam tenda mereka di sekolah al-Awda di Abassan, dekat Khan Younis, kata para pejabat Palestina.

Beberapa hari sebelum penyerangan terhadap sekolah-sekolah tersebut, warga Israel diperintahkan untuk mengevakuasi Khan Younis dan Kota Gaza.

Akibatnya, ribuan orang mengungsi dan tiga rumah sakit besar ditutup. Sekolah-sekolah yang dikelola oleh UNRWA menjadi sasaran

Organisasi PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan telah menyampaikan laporan terbarunya mengenai Gaza pada Selasa (9/7/2024).

UNRWA mengatakan sedikitnya 524 orang tewas dan 1.606 luka-luka dalam serangan Israel terhadap gedung-gedung yang dikuasai UNRWA sejak dimulainya perang.

UNRWA mengelola tempat penampungan untuk menampung pengungsi.

Pada saat yang sama, 197 pekerja UNRWA tewas dalam serangan Israel.

Selain itu, total 188 instalasi yang dioperasikan badan-badan PBB hancur akibat serangan Israel.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan semua fasilitas medisnya tidak dapat beroperasi di Kota Gaza karena perintah evakuasi Israel yang memaksa ribuan orang meninggalkan wilayah Barat ke Mediterania dan Selatan. Pengungsi yang dikelola UNRWA di Deir al-Balah (UNRWA) Membuat orang-orang kelaparan

Dilansir Reuters, perang dan pengungsian selama sembilan bulan telah menyebabkan kelaparan.

Kematian banyak anak baru-baru ini akibat kekurangan gizi di Jalur Gaza menunjukkan bahwa kelaparan menyebar ke seluruh wilayah pesisir, menurut sekelompok ahli hak asasi manusia dari PBB.

Di rumah sakit Khan Younis, wanita Palestina Ghaneyma Joma mengatakan kepada Reuters bahwa dia khawatir putranya akan mati kelaparan.

Dia berkata: “Sangat menyedihkan melihat anak saya, tidur dalam keadaan lapar dan sekarat karena saya tidak bisa memberinya makanan karena perang, di mana mereka telah menyeberang dan airnya kotor,” katanya sambil duduk di lantai di sebelahnya. putranya yang tidak bisa berjalan dan ada di sana. atau infus IV.

Jumlah total warga Palestina yang tewas dalam operasi militer Israel selama sembilan bulan telah mencapai 38.243 orang, kata para pejabat kesehatan Gaza dalam laporan terbaru mereka mengenai perkiraan jumlah korban tewas dalam krisis tersebut setelah pekan lalu Hamas menerima poin-poin utama dari intervensi Amerika.

Mediator Qatar dan Mesir, yang didukung oleh Amerika Serikat, meningkatkan upaya mereka minggu ini.

Perundingan akan dilanjutkan di Doha pada Rabu (10/7/2024), pemberitaan terkait pemerintah Mesir.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *