Israel Kecewa dengan Joe Biden, Lempar Kritikan Pedas ke Amerika Akibat Setop Kirim Pasokan Bom

Oleh Namira Yunia Lestanti, Tribunnews.com

Yerusalem – Dua pejabat senior Israel mengkritik ancaman Presiden AS Joe Biden untuk menghentikan pasokan 3.500 bom dan senjata ke Israel jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk menyerang kota Rafah di Gaza.

Kritik ini dilontarkan Gilad Erdan, duta besar Israel untuk PBB, di jaringan televisi publik Israel sebagai tanggapan atas rencana presiden AS baru-baru ini untuk menghentikan pengiriman senjata ke Tel Aviv.

“Ini sulit dan sangat mengecewakan bagi seorang presiden yang kita syukuri sejak perang dimulai,” Barrons mengutip ucapan Erdan.

Dia menambahkan: Kami sangat tidak setuju dan ini sangat mengecewakan.

Tepat setelah pemerintahan AS di bawah Joe Biden memutuskan untuk menghentikan transfer senjata ke Israel, Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Goyer bahkan memposting tweet sarkastik di “Dang” miliknya.

Para pejabat Israel tidak hanya menyatakan rasa frustrasinya terhadap Biden, tetapi sejumlah anggota Partai Demokrat yang pro-Israel, termasuk John Fetterman dari Pennsylvania, mengkritik Biden karena menghalangi pengiriman senjata ofensif ke Israel.

Pada saat yang sama, Torres, anggota Kongres AS dan perwakilan New York, mengatakan bahwa penangguhan Biden telah mempermalukan kredibilitas Amerika Serikat. Amerika menyesal mengirimkan senjata ke Israel

Kritik tersebut muncul setelah pemerintahan Joe Biden menghentikan pengiriman 3.500 bom ke Israel jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan pasukannya untuk menyerang Rafah.

Seorang pejabat senior Amerika mengatakan: “Kami telah menghentikan pengiriman bom ke Israel karena kekhawatiran bahwa pemerintah Israel akan memutuskan untuk melancarkan serangan besar-besaran di kota Rafah di Gaza selatan.”

Presiden Biden mengaku menyesal mengirimkan senjata ke Israel yang sengaja menggunakan senjata yang dikirim negaranya untuk menyerang Rafah dalam perangnya melawan Hamas selama tujuh bulan terakhir, sehingga menyebabkan korban jiwa warga Palestina mencapai 34.000 orang.

Hal ini menyebabkan Biden menunda serangan tersebut, karena bom AS diperkirakan akan digunakan di wilayah Rafah yang padat penduduknya, yang saat ini menampung sekitar 1 juta pengungsi di Gaza.

Jenis senjata yang ditangguhkan pengirimannya ke Israel antara lain 1.800 bom seberat 900 kilogram dan 1.700 bom seberat 225 kilogram. Selain itu, ada peluru dan meriam yang jumlahnya tidak diketahui.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *