TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Hizbullah Lebanon merilis video pengawasan drone Hoopoe Bagian 2, yang memetakan posisi penting militer Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Video berdurasi 9 menit 53 detik itu memperlihatkan pemandangan udara dari pangkalan intelijen, markas pimpinan di kamp militer Israel.
Surat kabar Israel, Channel12 Israel, memperkirakan video tersebut dimaksudkan untuk memberikan tekanan kepada tentara Israel.
“Bagian kedua dari seri ‘Hoopoe’ berisi gambar udara berkualitas tinggi dari berbagai lokasi di utara, tempat misi pengintaian Hizbullah menangkap lusinan wilayah dan bangunan sensitif di Israel utara,” kata Channel12 Israel.
Sebelumnya, Hizbullah telah mempublikasikan peta dan foto pangkalan militer Israel yang mereka serang sejak 8 Oktober 2023 di Golan.
Peta dan foto pangkalan Israel menunjukkan bahwa Hizbullah memiliki kapasitas yang besar dan bisa menjadi sasaran Hizbullah jika Israel memulai perang di Lebanon.
Video “Hoopoe 2” menunjukkan 6 lokasi strategis di Golan yang diduduki, termasuk pangkalan militer di Shalaghim Barat, Shalaghim Timur, Astra, markas “Israel”, Avital dan Tel Tarif.
Berdasarkan informasi yang diklaim Hizbullah dalam video tersebut, situs militer Israel aktif melakukan penyadapan, pemantauan jarak jauh, spoofing, dan serangan elektronik.
Tentara dari divisi 8200 dan 9900, serta Divisi Perang Elektronik juga ditempatkan di sana.
Selain itu, pangkalan militer Israel di sana bertugas mengamankan pangkalan militer, perlengkapan militer, dan garis perbatasan dengan Lebanon selatan.
Adegan dalam video tersebut juga memperlihatkan markas dan kamp milik pasukan pendudukan Israel, antara lain Pangkalan Habushit, Barak Ma’ale Golan, Barak Al-Za’oura, Barak Kilaa, Barak Rawiya, Barak Alika dan Barak Alika, Barak Tsnobar, Katsaviya Barak, Kastil Tua, Bandara Ofek dan Kamp Militer Ofek.
Video tersebut juga menampilkan pemandangan tempat-tempat dan jalan-jalan baru bagi tentara Israel di luar tempat-tempat tersebut yang dibuat selama serangan Israel di Jalur Gaza, seperti dilansir Al Mayadeen.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan bergabung dalam perlawanan untuk membela rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Hizbullah menyerang sasaran militer Israel di Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, dari Lebanon selatan, yang merupakan pangkalan militer Hizbullah.
Hizbullah berjanji akan menghentikan serangan di perbatasan jika Israel menghentikan serangan militernya di Jalur Gaza. jumlah korban
Ketika Israel terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 38.011 orang dan 87.266 orang lainnya tewas pada Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (4/7/2024) dan 1.147 kematian di wilayah Israel. terluka. , seperti dilansir Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) sebagai protes atas pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan sekitar 120 sandera masih hidup atau mati dan masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza setelah 105 sandera ditukar dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel