Israel Ingin Bangun Tembok Pemisah Mesir dan Gaza untuk Halangi Penggalian Terowongan Hamas

TRIBUNNEWS.COM – Israel ingin membangun tembok antara Mesir dan Gaza untuk menghentikan terowongan Hamas. Negara Zionis bersikeras membangun tembok di dekat Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan dengan Gaza dan Mesir.

Tujuannya adalah untuk mencegah gerakan Hamas membangun terowongan, menurut The Wall Street Journal, mengutip mediator Arab dalam negosiasi antara Israel dan Hamas.

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa Israel juga menginginkan akses terhadap data dari kamera dan sensor yang memantau wilayah tersebut.

Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Kairo mendukung penarikan penuh pasukan Israel dari Koridor Rafah dan perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza. Asap mengepul akibat serangan udara Israel terhadap gedung-gedung dekat tembok yang memisahkan Mesir dan Rafah di Jalur Gaza selatan, Senin, 6 Mei 2024. (AP/Ramez Habboub)

Tim teknis Israel telah menyelesaikan pertemuan dengan rekan-rekannya di Kairo untuk membahas koridor dan Rafah, namun mediator Arab mengatakan hanya sedikit kemajuan yang dicapai.

Pekan lalu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya mengupayakan penyelesaian di Gaza yang akan memaksimalkan jumlah sandera yang dibebaskan, dan bersikeras bahwa tentara Israel tetap berada di koridor perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Israel menutup penyeberangan Rafah pada bulan Desember tetapi belum membukanya kembali.

25 November 2023 Warga Palestina meninggalkan Gaza dengan membawa sejumlah barang yang bisa diselamatkan, sehari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas. –

Pembicaraan gencatan senjata Gaza diadakan di Doha pekan lalu dengan partisipasi Qatar, Mesir, Amerika Serikat dan Israel.

Pimpinan Hamas menolak untuk berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut karena kurangnya rincian mengenai ketentuan gencatan senjata. Foto-foto yang dirilis IDF pada 20 Januari 2024 menunjukkan bagian dalam terowongan perlawanan di Khan Yunis, Gaza selatan, tempat Hamas menyembunyikan sanderanya.

Pernyataan bersama dari Amerika Serikat, Qatar dan Mesir yang dikeluarkan oleh kantor Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi mengatakan para mediator mengajukan proposal gencatan senjata kepada Israel dan Hamas yang meredakan perbedaan antara kedua belah pihak.

Pernyataan itu mengatakan perundingan yang berlangsung pada Kamis dan Jumat di ibu kota Qatar, Doha, berlangsung serius, konstruktif, dan berlangsung dalam suasana positif.

Pejabat senior pemerintah dari Mesir, Amerika Serikat dan Qatar akan segera bertemu di Kairo dengan harapan mencapai kesepakatan mengenai persyaratan yang diusulkan pada hari Jumat.

Sumber: Sputnik 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *