TRIBUNNEWS.COM – Israel mencoba membunuh Mayor Jenderal Munir Maqdah, pemimpin Brigade Al-Aqsa di Lebanon selatan, yang berafiliasi dengan gerakan Fatah Palestina.
Munir Makdah menjadi sasaran serangan Israel di kamp Ain al-Hilweh di Sidon, Lebanon Selatan pada Selasa (10/1/2024).
Sumber Palestina mengatakan upaya tersebut gagal, menurut laporannya kepada Al-Mayadeen.
“Upaya pembunuhan Munir Maqdah gagal,” ujarnya, Selasa (1/10/2024).
Serangan tersebut menyasar rumah Munir Makdah di kamp tersebut, mengakibatkan lima orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.
Di antara korban meninggal terdapat putra Munir Makdah, Hasan Munir Makdah, istri dan ketiga anaknya.
Drone Israel sebelumnya membunuh saudara laki-laki Munir Maqdah, Khalil Maqdah, di dalam mobilnya di kawasan Villas Sidon pada 21 Agustus.
Mereka juga membunuh pemimpin Hamas Samer Al-Haj di bundaran Hisba Sidon di sebelah kamp pada tanggal 9 Agustus, dan gagal dalam upaya membunuh Nidal Hlehel warga Palestina.
Kamp Ain al-Hilweh adalah kamp Palestina terbesar di Lebanon.
Peningkatan serangan Israel di Lebanon selatan juga meluas ke kamp tersebut, yang belum pernah menjadi sasaran di masa lalu.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 95 orang tewas dan 172 orang terluka dalam 24 jam terakhir akibat serangan Israel di kota-kota dan desa-desa di Lebanon selatan, termasuk Nabataba, Bekaa, Baalbek-Hermel, dan pinggiran ibu kota Beirut.
Sejak Senin (23/9/2024), Israel semakin mengintensifkan serangannya di Lebanon selatan, menewaskan lebih dari 923 orang dan melukai lebih dari 2.715 orang.
Per 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina melawan Hamas dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.
Hizbullah berjanji akan menghentikan serangan terhadap Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Jumlah korban di Jalur Gaza
Saat ini Israel terus menyerang Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina meningkat hingga lebih dari 41.595 orang, dan 96.251 orang luka-luka pada Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (1/10/2024), dan 1.147 kematian di Israel. wilayah, lapor Al Jazeera.
Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim 101 sandera hidup atau mati dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya menyangkut konflik antara Palestina dan Israel