TRIBUNNEWS.COM – Situasi di Asia Barat semakin memanas setelah Israel dan kelompok Houthi bentrok.
Houthi melancarkan serangan ke ibu kota Israel di Tel Aviv dengan drone pada Jumat (19/7/2024). Hal ini dikatakan telah membunuh satu orang.
Keesokan harinya, Israel menyerang kota Hodeidah di Yaman dengan puluhan pesawat tempur. Sedikitnya 6 orang dilaporkan tewas.
Kelompok Houthi dipecat setelah Yaman diserbu oleh Zionis. Kelompok tersebut bersumpah akan membalas pembantaian Hodeidah.
Tidak jelas kapan dan bagaimana Houthi akan melancarkan serangan.
Houthi adalah salah satu kelompok yang menguasai Yaman. Menurut Anadolu Agency, Houthi menguasai sekitar 25 persen wilayah Yaman.
Dua partai lainnya adalah pemerintah yang diakui secara internasional (55 persen) dan Dewan Transisi Selatan (20 persen).
Meski Houthi hanya menguasai seperlima wilayah Yaman, namun wilayah yang mereka kuasai mencakup sebagian besar wilayah Houthi atau sekitar setengah dari 32 juta penduduk Yaman.
Faktanya, ibu kota Yaman, Sanaa, juga berada di bawah kendali Houthi.
Lantas, di tengah konflik Israel dan Houthi, bagaimana perbandingan kekuatan militer Israel dan Yaman?
Menurut situs Global Fire Power, Israel berada di peringkat 17 dari 145 negara.
Sedangkan Yaman tertinggal jauh dari Israel yang berada di peringkat 81.
Berikut rincian lengkapnya.
PRIA
– Populasi
Yaman: 31.585.062
Israel: 9.043.387
– Sumber daya manusia tersedia
Yaman: 12.002.529
Israel: 3.798.223
– Staf yang sesuai
Yaman: 8.75.554
Israel: 3.156.142
– Warga negara dan masa dinas militer per tahun
Yaman: 600.126
Israel: 126.607
– Karyawan
Yaman: 66.700
Israel: 170.000
– Staf cadangan
Yaman: 0
Israel: 465.000
– Pasukan paramiliter
Yaman: 20.000
Israel: 35.000
UANG
– Anggaran pertahanan
Yaman: $1.080.500.000
Israel: $24.400.000.000
– Utang luar negeri
Yaman: $7.000.000.000
Israel: $135.000.000.000
– Daya beli
Yaman: $73.630.000.000
Israel: $393.861.000.000
ANGKATAN UDARA
– Semua penerbangan
Yaman: 177
Israel: 612
– pejuang
Yaman: 53
Israel: 241
– Pesawat perusak
Yaman: 23
Israel: 39
– Penerbangan perjalanan
Yaman: 8
Israel: 12
– Pelatihan penerbangan
Yaman: 30
Israel: 155
– Pesawat misi khusus
Yaman: 2
Israel: 23
– Tambah bahan bakar di pesawat
Yaman: 0
Israel: 14
– Sebuah helikopter
Yaman: 61
Israel: 146
– Serangan helikopter
Yaman: 14
Israel: 48
TENTARA
– Jumlah tangki
Yaman: 55
Israel: 1.370
– Kendaraan militer
Yaman: 4.800
Israel: 43.407
– Alat otomatis
Yaman: 0
Israel: 650
– Tarik senjata
Yaman: 26
Israel: 300
– Peluncur roket seluler
Yaman: 13
Israel: 150
ANGKATAN LAUT
– Jumlah kapal
Yaman: 38
Israel: 67
– Maskapai penerbangan
Yaman: 0
Israel: 0
– Kapal helikopter
Yaman: 0
Israel: 0
– U-perahu
Yaman: 0
Israel: 5
– Penghancur
Yaman: 0
Israel: 0
– Fregat
Yaman: 0
Israel: 0
– Korvet
Yaman: 2
Israel: 7
– Kapal patroli
Yaman: 23
Israel: 45
– Seorang penambang
Yaman: 6
Israel: 0 Houthi telah bersumpah untuk membalas serangan Israel
Kelompok Houthi telah berjanji untuk membalas serangan Israel di Kota Hodeidah, yang menargetkan bangunan, fasilitas minyak dan listrik. Beberapa orang dikabarkan tewas.
Juru bicara militer Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan serangan Israel adalah “tindakan biadab” yang menargetkan warga sipil.
Meski demikian, Saree mengatakan pihaknya akan tetap melanjutkan operasi militer di laut untuk melindungi warga Gaza yang menghadapi agresi Israel.
Setelah perang di Gaza, Houthi mulai menyerang kapal-kapal Israel di Laut Merah.
Saree mengatakan tentara Yaman tidak akan berhenti menyerang kapal Israel, meski Yaman telah menghadapi serangan udara Israel.
Selain itu, ia mengatakan pasukannya kini sedang mempersiapkan perang panjang melawan Israel.
“Bersiaplah untuk perang panjang melawan musuh ini sampai kekerasan [di Gaza] berhenti, dan pengepungan dicabut,” kata Saree beberapa jam setelah serangan Israel, seperti dilansir PressTV.
Dia mengatakan Yaman mempunyai hak untuk membalas Israel dengan cara yang sama.
“Mereka (tentara Yaman) akan mengambil tindakan terhadap tindakan kekerasan yang sembrono ini dan tidak akan ragu menyerang sasaran terpenting Israel,” ujarnya.
Pada saat yang sama, ia kembali menegaskan bahwa ibu kota Israel, Tel Aviv, tidak lagi aman karena senjata Houthi dapat menjangkaunya.
(Berita Tribune/Februari)