Presiden Erdogan mengatakan Israel akan menjadikan Turki sebagai target berikutnya jika Hamas dikalahkan
TRIBUNNEWS.COM- Israel akan menjadikan Turki sebagai target berikutnya jika Hamas dikalahkan, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Pada tanggal 15 Mei, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa Israel akan menyerang Turki jika mereka mengalahkan Palestina di Jalur Gaza.
“Israel tidak akan berhenti di Gaza, dan jika tidak berhenti, negara jahat ini akan berakhir seperti Anatolia dan Tanah Perjanjian,” kata Erdogan kepada anggota parlemen di Ankara.
“Kami akan terus mendukung Hamas yang berjuang demi kemerdekaan negaranya dan pertahanan Anatolia,” tegas presiden Turki.
Dia menambahkan: “Pada Nakba, hari terjadinya bencana, kami menyatakan sekali lagi bahwa kami di sini dengan seluruh sumber daya kami untuk mendukung Palestina dan masalah Palestina… Kami juga akan memastikan bahwa para pelaku genosida dibawa ke pengadilan.”
Beberapa bulan lalu, presiden Turki mengkritik pemerintah Israel atas genosida yang sedang berlangsung di Gaza. Namun, tindakannya tidak sesuai dengan kata-katanya, karena Ankara memerlukan waktu lebih dari enam bulan untuk menyelesaikan hubungan perdagangan yang sangat menguntungkan dengan Israel.
Beberapa hari setelah mengumumkan pembekuan bisnis, pemerintah Turki membatalkan sebagian keputusannya untuk memberikan kontrak sementara untuk memasok bahan-bahan konstruksi ke Israel. Ankara juga menghindari pemblokiran minyak dari negara tetangga Azerbaijan ke Israel.
Tel Aviv diam-diam memulangkan diplomatnya ke Turki dalam beberapa pekan terakhir setelah menarik mereka beberapa bulan lalu karena “masalah keamanan.”
Namun, para pejabat Turki terus memberikan sinyal yang beragam, karena pada awal pekan ini Menteri Luar Negeri Hakan Fidan mengatakan bahwa negaranya telah memutuskan untuk mengeluarkan deklarasi resmi intervensi dalam kasus genosida Afrika Selatan dan Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).
“Israel membunuh ribuan warga Palestina yang tidak bersalah setiap hari dan menjadikan setiap wilayah yang dihuni sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, sebuah upaya genosida dan tindakan genosida,” kata Fidan kepada wartawan.
Meskipun ada kritik keras dari para pejabat Israel, Turki segera memutuskan hubungan dagang dengan Israel, yang menguntungkan Tel Aviv.
(Sumber: Sayang)