Israel akan Hentikan Penggunaan Kamp Penahanan Sde Teiman Buntut Laporan Penganiayaan Tahanan

TRIBUNNEWS.COM – Israel Memutuskan untuk Menghilangkan Penggunaan Kamp Penahanan Sde Teiman.

Kamp penahanan ini digunakan untuk memenjarakan warga Palestina selama Perang Gaza.

Kelompok hak asasi manusia (HAM) mengklaim bahwa penjaga Israel menganiaya, melecehkan dan mempermalukan tahanan Palestina.

Mereka yang ditahan di Sde Teiman akan dipindahkan ke pusat penahanan permanen, The New Arab melaporkan.

Pemindahan narapidana telah dimulai dan lebih banyak narapidana dijadwalkan untuk dipindahkan dalam beberapa minggu mendatang.

Kamp penahanan Sde Teiman dibangun setelah pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.

Asosiasi Hak-Hak Sipil di Israel (ACRI), yang menyerukan penutupan Sde Teiman, adalah salah satu dari beberapa kelompok yang menyerukan penutupan pusat penahanan bekas pangkalan militer tersebut.

Jaksa Pemerintah Aner Helman menanggapi permintaan ACRI. Foto kamp militer Sde Teiman yang menunjukkan kondisi tahanan Palestina. Foto tersebut diambil oleh tiga pelapor dan kemudian dipublikasikan oleh CNN pada awal Mei 2024. (Dok. CNN)

Dia mengatakan kepada Mahkamah Agung Israel bahwa 700 tahanan telah dipindahkan ke Ofer, sebuah benteng militer di Tepi Barat.

Sementara itu, 500 orang lainnya diperkirakan akan pindah dalam beberapa minggu ke depan.

Masih ada 200 narapidana lainnya di Sde Teiman yang belum diketahui nasibnya.

Dalam pernyataannya pada bulan April, ACRI mengatakan para tahanan yang dibebaskan dari Sde Teiman mengatakan mereka ditempatkan di kandang yang penuh sesak.

Mereka diborgol, ditutup matanya dan dijadikan sasaran berbagai perlakuan yang memalukan sepanjang hari.

Israel mendapat tekanan internasional atas perlakuannya terhadap ribuan warga Palestina yang ditahan di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak dimulainya perang.

UNRWA, badan bantuan utama PBB untuk Palestina, mengeluarkan laporan pada bulan April yang menyatakan bahwa mereka telah menerima laporan perlakuan buruk dari para tahanan, termasuk pemukulan, intimidasi dan pelecehan.

Militer Israel melancarkan penyelidikannya sendiri atas tuduhan kekerasan tersebut dan melaporkan bahwa 27 tahanan tewas dalam tahanan.

“Penyelidikan masih berlangsung dan oleh karena itu kami tidak berkomentar lebih lanjut saat ini,” kata juru bicara militer pada hari Rabu.

Qadura Fares, presiden Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina, mengatakan ada kesaksian mengerikan dari mantan tahanan di Sde Teiman.

Dia juga menyerukan penyelidikan internasional.

“Israel tidak seharusnya menyelidiki dirinya sendiri. Sebuah badan internasional yang tidak memihak harus memimpin penyelidikan ini, para ahli, hakim dan ahli akan melakukannya,” katanya.

Sementara itu, berikut perkembangan terkini perang antara Israel dan Hamas, seperti dilansir Aljazeera.

– Serangan Israel terhadap sebuah sekolah dilaporkan menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai puluhan lainnya.

Sekolah tersebut menampung pengungsi dari kamp pengungsi Nuserat di Gaza tengah.

Militer Israel telah mengonfirmasi bahwa pesawat tempurnya menargetkan sekolah-sekolah UNRWA di wilayah tersebut.

– Ismail Al-Tawabta, juru bicara Kantor Pers Pemerintah, mengatakan jumlah pasien yang tewas dan terluka dalam penyerangan di sekolah UNRWA saat ini 3 kali lebih banyak dari kapasitas klinis Rumah Sakit Al Aqsa.

– Agar Hamas dapat menerima proposal gencatan senjata terbaru, mereka memerlukan penghentian permanen perang di Gaza dan penarikan total pasukan Israel, kata pemimpinnya.

Menteri Pertahanan Israel mengatakan tidak akan ada penghentian permusuhan selama perundingan tersebut.

– Lebih dari satu juta warga Palestina di Jalur Gaza bisa menghadapi tingkat kelaparan yang mencapai rekor tertinggi pada pertengahan bulan depan jika permusuhan terus berlanjut, badan-badan PBB telah memperingatkan.

– Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel siap melakukan operasi yang sangat intensif di perbatasan dengan Lebanon.

Pasukan Israel saling baku tembak hampir setiap hari dengan pejuang Hizbullah selama hampir delapan bulan.

– Sedikitnya 36.586 orang tewas dan 83.074 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Serangan Hamas telah menewaskan sedikitnya 1.139 orang di Israel, dan puluhan lainnya masih terjebak di Jalur Gaza.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *