Ismail yang Mengaku Lihat Langsung Kecelakaan Vina dan Eky Diduga Berbohong, Tidak Punya Bukti

TRIBUNNEWS.COM – Saksi M. Ismail yang pertama kali melaporkan melihat bencana Wina dan Aki di Sirbon pada 2016 lalu dianggap pembohong.

Pada dasarnya Ismail tidak memiliki bukti tentang kejadian tersebut.

Saat itu, Ismail mengaku bersama anak angkatnya, Fornomo, melihat kecelakaan Vienna Waki ​​​​​​di Jembatan Layang Talun, Cirebon.

Alasan Ismail masih mengingat kejadian tersebut karena ia pulang bersama anak angkatnya dari hasil menikah dengan seorang wanita di Sirbon bernama Yeni.

Namun saat Yeni ditanya kebenarannya, ada hal lain yang terungkap.

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, istri yang ditemui Ismail saat itu membenarkan dirinya tidak berada di Sirbon saat kejadian, 27 Agustus 2016.

Yeni bercerita, dirinya telah bekerja di Malaysia sejak 16 Juni 2016.

Tentu saja, Yeni pun mengaku punya bukti berupa paspor dan dokumen lainnya.

Yeni memutuskan hubungan dengan Pornomo karena tak mau terlibat kasus Wina.

Yeni menegaskan Pornomo tidak mengatakan yang sebenarnya saat membagikan cerita di kanal YouTube mantan sutradara Purwakarta, Dedi Molyadi, Rabu (7/8/2024) soal kasus Wina.

Pasalnya, awalnya Ismail dan Fornomo tidak menyebut Tenny sudah bekerja di Malaysia saat datang melamar.

Usai diwawancarai Dadi, keduanya sepakat saat itu Yeni tidak ada di rumah.

Bahkan, Pornomo dulu mengaku pernah membelikan beras tersegel untuk Yeni, ibu Yeni dan adik Yeni.

Tentu saja Fornomo juga mengatakan bahwa ia datang ke toko tempat ia membeli kue tersebut, namun ternyata toko tersebut baru dibuka pada tahun 2023.

“Waktu dia tanya, Yeni ada nggak?” tanya Dedi Molyadi.

“Tidak ada, Tuan,” kata Fornomo.

Ismail dan Fornomo kini hanya memiliki satu bukti yang mendukung klaim mereka, yakni berupa buku catatan di hotel tempat mereka menginap.

“Selanjutnya saya ingin melihat bagaimana daftar hotelnya,” kata Dadi. Kisah Ismail tentang melihat tragedi Wina dan Aki

Dalam laporannya, Ismail bercerita tentang momen tragedi yang menimpa Vina dan Aki pada 27 Agustus 2016 di channel YouTube Dadi, Rabu.

Ismail bercerita kepada ayah bahwa sekembalinya ke rumah setelah menerima tawaran Purunomo, Ismail dan anak angkatnya berangkat ke TKP peristiwa Waki ​​Wina sekitar pukul 22.00 WIB.

Lalu ia melihat kerusakan yang menimpa Viena dan Aki.

Namun, Ismail awalnya tidak mengetahui bahwa nama korban kecelakaan itu adalah Veena dan Aki.

Kemudian, ketika mengetahui adegan di berita dan game lainnya, Ismail mengira korban yang dilihatnya saat itu adalah Veena dan Aki.

Ismail pun menceritakan hal itu saat ia dan putranya sedang mengendarai sepeda di depan TKP seberang.

Kemudian, Ismail dan putranya melihat sepeda yang konon dikendarai Veena dan Aki.

Namun Ismail merasa aneh dengan gaya berkendara keduanya karena dianggap tidak wajar.

Pasalnya Veena dan Aki terlihat seperti mabuk saat mengendarai mobil.

Selain itu, Ismail mengaku melihat keduanya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi.

Bahkan, keduanya disebut sempat berdiri di atas bus dan menangis sebelum kecelakaan terjadi.

Ia melihat Veena dan Aki mengendarai sepeda motor dengan kencang dan dalam keadaan mabuk.

“Dari kejauhan dia kuat Pak, gemetar seperti itu dan gemetar seperti orang mabuk,” ujarnya.

“Anak saya juga (berkata), ada apa dengan orang itu? Sepertinya ada yang mabuk, dia berdiri dan berteriak-teriak seperti ada yang sedang bersenang-senang,” kata Ismail.

Ismail segera menemukan Veena dan Aki dalam bahaya.

Mobil Veena dan Aki tergelincir hingga berhenti di jalan dan mereka terjatuh.

Kemudian, jenazah Veena dan Aki terbang, kata Ismail, dan menabrak tiang listrik.

“Kena jalan di tengah, parah, kira-kira ke kanan. Kalau saya lihat, seperti (tubuh korban) kena tiang listrik,” kata Ismail.

Diketahui, keterangan Ismail sama dengan keterangan saksi lainnya yakni Adi, salah satu pejalan kaki dari Kodos.

Saat itu, seorang saksi juga mengaku melihat kecelakaan Viena dan Aki saat mereka menabrak jalan dan tiang listrik. Pernyataan Ismail itu disindir pakar Polri

Mendengar ucapan Ismail, penasihat ahli Dirjen Polri Irjen (Purn) Arianto Sotadi justru tertawa.

Pasalnya, Ismail baru diketahui setelah kasus Wina dan Aki lewat delapan tahun.

Ismail tiba-tiba berkata bahwa dia tahu betapa buruknya Veena dan Aki.

“Kemarin Pak ketemu Ayah dan dia lihat dia (Ikee) sedang berdiri,” ujarnya sambil bercanda, seperti dilansir salah satu stasiun TV swasta, Jumat (8/8/2024).

“Sekarang terlihat, dulu tidak ada,” ujarnya.

Menurut Arianto, kemunculan Ismail dan bukti-bukti baru tersebut sangat berbeda dengan sebelumnya.

Hal ini membuat masyarakat berpikir positif terhadap hakim yang memutus persidangan pada tahun 2017 tersebut.

Dulu hakim seperti, bagaimana bisa mengambil keputusan berdasarkan bukti-bukti yang aneh, itu yang dihadirkan, ujarnya.

Arianto menambahkan, jika keterangan Ismail dijadikan bahan Peninjauan Kembali (PK), hakim akan mengetahui apakah itu baru atau tidak.

Pada dasarnya keterangan saksi dinilai lemah karena tidak didukung bukti.

“Akhirnya hakim akan mengetahui kalau itu novum baru, itu bukan novum, karena tidak didukung data yang sah, misalnya hanya kesaksian saja, kalau tidak didukung oleh apa pun. Kalau tidak, tidak (kuat), katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Mengolok-olok Penasihat Panglima Polri Ismail yang tak punya bukti Yeni sedang berada di Malaysia saat kejadian.

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *