Isi Pesan Pegawai PT KAI Sebelum Bunuh Istri, Korban yang Hamil 2 Bulan Dipukul hingga Tewas

Wartawan TribunJakarta.com Bima Putra melaporkan

TRIBUNNEWS.COM – Seorang pegawai PT KAI di Jakarta Timur bernama Andika Ahid Widianto (26) ditangkap usai membunuh istrinya.

Korban yang sedang hamil 2 bulan ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur.

Pria yang melakukan perbuatan tersebut tertangkap masyarakat dan tidak protes saat dibawa ke mobil.

Sekretaris RT setempat, Hendra, mengatakan pelaku dan korban sempat terlibat adu mulut sebelum pembunuhan.

Andika Ahid Widianto menuliskan alasan membunuh istrinya Rizky Nur Arifahmawati (27 tahun).

Catatan ini ditulis dalam buku catatan di salah satu unit kontrakan di Jalan Asoka 4, RT 07/RW 04, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, tempat Andika membunuh Arifahmawati.

Katanya, “Ada sebuah buku kecil yang robek, namun masih ada sampulnya. Katanya (Tulislah) buku ini adalah saat pengakuan dosaku.

Warga sekitar pasti tidak mengetahui isi buku tersebut, karena setelah kejadian langsung disita oleh Polsek Pulogadung dan Polda Metro Jaya.

Sedangkan di Panel RT 07/RW 04, dekat Cipinang, penulisannya menggunakan pensil, dan terkesan gaya tulisan yang aneh sehingga sulit dibaca.

“Saya coba baca, tapi (teksnya) tidak jelas, mungkin saya gemetar saat menulis atau apalah. Mungkin alasannya (pembunuhan) itu ada. Katanya dia yang menulis,” kata Hendra.

Saat ditangkap, Andika, pegawai PT KAI (Indonesia Railways), juga mengaku sudah mencoba menceraikan istrinya.

Namun hingga saat ini belum diketahui pasti apakah penyebab perceraian tersebut adalah pembunuhan Qor terhadap Arifahmawati yang sedang mengandung anak kedua.

“Pelaku mengaku mau pisah, mau cerai, katanya sudah menyerahkan dokumen ke pengadilan, tapi ditolak karena tidak ada dokumen yang hilang. Katanya akan diisi dulu,” kata Hendra.

Jenazah Arifahmawati kini dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa, sedangkan Andika Ahid Widianto (26 tahun) ditangkap di Mapolda Metro Jaya.

Sedetik untuk membunuh

Hendra mengungkapkan, kasus pria yang membunuh istrinya bermula saat orang tua dan kerabat pelaku mendatangi rumah kontrakan pekerja PT KAI.

Belakangan, warga dan polisi menemukan jasad Rizky dalam keadaan telanjang. Di sisi lain, wajahnya berdarah akibat penganiayaan.

Hendra mengaku masih belum mengetahui detail penganiayaan yang dilakukan Andika. Namun berdasarkan laporan awal, luka di bagian wajah korban akibat pemukulan.

“Dia dipukul. Mereka minta pakai yang lain, tidak ada apa-apa. Dia pakai tangan saya,” kata Hendra saat ditemui, Senin (1/7/2024).

“Saya ditanya berapa kali dia menabrak tembok, tidak, dia berdarah,” tambahnya.

Hendra mengatakan, ada darah di bagian wajah saat jasad korban ditemukan. “Mungkin dari mulut ke mulut,” ujarnya.

Hendra mengatakan, hingga saat ini belum ada kabar dari pengurus RT mengenai KDRT.

Hendra mengatakan, warga juga tidak mendengar suara bising tersebut. Namun, Hendra mengaku ada suara gaduh yang terdengar warga.

Hendra mengatakan pasangan itu tinggal bersama anaknya di rumah kontrakan.

Andika dan Arifahmawati, menurut sensus warga Kota Bekasi, hanya menyewa di kawasan RT 07/RW 04 selama dua minggu.

“Laki-laki yang melakukan perbuatan tersebut juga tinggal di rumah kontrakan bersama anak pertamanya, seorang anak perempuan yang berusia 8-10 bulan, sehingga ketiganya tinggal di rumah kontrakan tersebut, yaitu terdakwa, almarhum, dan anak perempuan tersebut,” ujarnya. .

Usai TKP, jenazah Arifahmawati dibawa ke RS Polri (RS) Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi guna mengetahui penyebab kematian dan perlunya penyelidikan.

Sedangkan putri korban dibawa orang tua Arifahmawati ke Bekasi.

Hendra melanjutkan, “Tadi malam Pak RT pemilik rumah yang disewanya juga mendatangi polisi untuk meminta keterangan. Keluarga pria ini dan keluarga korban, keluarga korban adalah pelapor.”

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul PT KAI Seorang pekerja menulis alasannya membunuh istrinya di buku hariannya, dan mengatakan ingin bercerai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *