Isi Gugatan Bocor, Teuku Ryan Buat Ria Ricis Merasa Hina dengan Tubuhnya, Sampai Kepikiran Operasi

TRIBUNNEWS.COM – Jelas alasan Rhea Reese menggugat cerai T. Ryan.

Salah satunya adalah Tuku Ryan dan Rhea yang tidak memberikan dukungan spiritual kepada Rishi

Gara-gara penolakan tersebut, Rhea Reese merasa tidak enak dengan tubuhnya, bahkan ibu satu anak ini ingin menjalani mastektomi.

Hal ini terungkap setelah Mahkamah Agung memvonis Tuku Rian dalam kasus perceraian dengan Ryu Rikis alias Ryu Unita yang disidangkan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Nomor perkaranya 547/Pdt.G/2024/PA.JS

Salinan kasus perceraian Riya Rees menjadi viral setelah dibocorkan oleh gosip @lambe_turah.

Berikut transkrip lengkap gugatan Ria Risi terhadap Ryan dari Lampiran Referensi Putusan Mahkamah Agung RI.

Disebutkan, keluarga pelapor dan terdakwa pada awalnya rukun dan serasi, namun sejak April 2022, saat anak tersebut masih dalam kandungan, terjadi keharmonisan dan keharmonisan antara pelapor dan terdakwa. dulu Oleh karena itu, mereka tidak kompatibel satu sama lain:

A. Dalam membangun rumah, pandangan penggugat dan tergugat tidak sama.

– Penggugat berpendapat bahwa tergugat tidak bersikap netral dan seimbang dalam menjalankan tugas suami tergugat dan anak ibu tergugat;

Pada awal Ramadhan 2022, terjadi perselisihan yang membuat penggugat merasa tersakiti oleh perkataan dan perbuatan ibu tergugat dan ibu tergugat.

– Ketika penggugat membuatkan tergugat minuman dingin untuk berbuka (biasanya tergugat menerimanya dengan baik), ibu tergugat: Mengapa tergugat minum air dingin? “Saya biasanya tidak minum minuman dingin” mengejutkan penggugat, yang terkesan ekstrim pada saat itu, namun karena penggugat sekarang sedang hamil, penggugat merasa tidak nyaman secara fisik;

– Kesaksian kedua pada pagi hari, ibu terdakwa berpuasa pada bulan Ramadhan pada saat terdakwa akan bermain sinetron, yang berarti terdakwa tidak perlu bekerja. Saat mendampingi tergugat, ia menceritakan apa yang didengar pemohon banding.

Penggugat merasa risih dituduh, sehingga malam itu ia bertanya kepada Tergugat, namun perasaan Tergugat hanya melindungi ibunya tanpa berusaha menghiburnya.

Keesokan paginya, penggugat sebagai suaminya menangisi kegagalannya menarik perhatian tergugat dan berusaha kembali menarik simpati tergugat, namun tidak berhasil.

– Setelah kejadian tersebut, pelapor berpendapat bahwa sikap tergugat telah berubah. Pelapor merasa tidak diperhatikan dan tidak dicintai sepenuhnya sebagai suami istri. Memang benar, setelah berbincang dengan tergugat, tergugat mengaku berubah karena penggugat dan ibu tergugat tidak akur. Sejak saat itu, rumah penggugat tampak berubah dan lambat laun menjadi kurang harmonis;

– Setiap kali terjadi pertengkaran, tergugat selalu mengatakan bahwa ia membenci pelapor dan tidak dekat dengan keluarga tergugat. Selain itu, terdakwa selalu membela ibu terhadap penuduh dengan mengatakan bahwa ibu tidak pernah bersalah dan tidak boleh meminta maaf kepada anak karena orang tua tidak bersalah. Tergugat juga melontarkan komentar yang seolah-olah penggugat memusuhi orang tua tergugat.

– Terdakwa selalu membela ibunya sebagai “orang yang melahirkan saya ke dunia ini”. Sementara itu, penggugat sedang mengandung anak tergugat;

– Karena penggugat sedang menyusui dan sangat membutuhkan dukungan suami, maka tergugat banyak keluar malam terutama bermain sepak bola hingga larut malam;

– Penggugat berusaha menebus kesalahannya, menyembunyikan masalah rumah tangganya, dan berpenampilan baik

B. Kurangnya komunikasi yang baik antara jaksa dan pembela.

– Kurangnya komunikasi antara Jaksa dan Pengacara. Ketika penggugat meminta cerita dan ngobrol di malam hari, tergugat menjawab, “Apa yang ingin Anda bicarakan?” Cerita apa? “Kami bersama setiap hari,” kata pengadu, merasa tidak ada orang yang bisa diajak bicara;

– Terdakwa tidak inisiatif, tidak aktif dalam banyak hal dan sulit diandalkan. Penggugat selaku isterinya meminta bantuan kepada Tergugat, namun Tergugat menganggap bahwa Tergugat memberi perintah kepada Penggugat agar menjadikan Tergugat seolah-olah menjadi pembantu rumah tangga. Dinyatakan bahwa tergugat harus menjadi asisten dan manajer penggugat;

– Sedikit kontak setelah melahirkan dan menyusui, hampir tidak ada pertanyaan yang diajukan mengenai kondisi dan keluhan ibu baru. Karena saya berumur sekitar 2 (dua) bulan setelah saya lahir, orang tua tergugat pergi menjenguk cucunya di rumahnya di Kebagusan dan perhatian tergugat terbagi antara anak dan orang tuanya, dan penggugat merasa diabaikan;

– Bukti minimalnya hubungan antara penggugat dan tergugat adalah penggugat harus meminta bantuan kepada kerabat tergugat dan Dickey (mantan pegawai penggugat) untuk menyampaikan kejadian yang menimpanya. Sulit mencari waktu untuk makan bersama, ingin makan durian, namun terdakwa lebih memilih makan bersama petugas;

– Setiap kali ada pertengkaran, terdakwa selalu berkata, “Saya tahu kamu benci ibu saya,” yang membuat pelapor merasa terganggu;

– Dilihat dari sikap terdakwa, terdakwa berusaha melanjutkan perbuatannya. Tapi kalau penuduh bilang begitu, lawannya selalu marah. Kamu adalah istri yang baik dan aku bisa menjadi suami yang baik untukmu.

Sedangkan menurut penggugat, tergugat adalah suami dan kepala rumah tangga dan seharusnya sikap dan perbuatannya diikuti oleh penggugat, bukan sebaliknya;

– Karena kekurangan uang, penggugat mengambil langkah untuk mentransfer uang RP kepada tergugat, dan tergugat bungkam selama kurang lebih seminggu. 500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) dari merek sebagai uang kerja kepada tergugat melalui Saksi II, setelah itu tergugat berubah sikap memihak pada penggugat;

C. Hubungan antara penggugat dan tergugat:

-Setelah selesainya proses mediasi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, pihak lawan selalu menyatakan ingin berdamai dan berdamai, namun perkataannya tidak mencerminkan hal tersebut.

Lawan selalu menyerang penuduh dengan kata-kata yang menyakitkan.

– Menurut responden, tergugat menyerang pelapor mengenai gaya membesarkan anak.

– Terdakwa mengatakan kepada pengikutnya di jejaring sosial, “Saya berharap anak saya tidak tumbuh seperti ibunya.” Selain itu, ia melontarkan komentar yang menghina mengenai doa dan ibadah pemohon.

Tergugat juga mendalilkan bahwa Penggugat berusaha menjauhkan ANAK I dari Tergugat, namun nyatanya Penggugat tidak menghalangi Tergugat untuk melihat ANAK I, justru Tergugat tidak berusaha mendekati anak tersebut, yaitu Tergugat yang melakukannya. tidak mau menemui ANAK I dengan alasan Penggugat berada di Singapura dan ANAK I berada di Jakarta

Seringnya terjadi pertengkaran dan pertengkaran dengan tergugat di rumah penggugat sangat sulit untuk didamaikan, karena sambungan-sambungan tersebut patah dan sulit untuk dibangun kembali sehingga tidak dapat dipertahankan lagi.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa antara penggugat dan tergugat terjadi perpecahan rumah tangga (pecahnya perkawinan); Oleh karena itu, tidak ada harapan lagi bagi penggugat dan tergugat untuk hidup rukun dan rukun sebagaimana yang diharapkan oleh lembaga perkawinan, yaitu suami istri saling mencintai, saling menghormati, setia dan memberikan dukungan lahir dan batin. satu sama lain;

Penggugat menjelaskan, penggugat dan tergugat sudah tidak menjalin hubungan suami istri sejak anak saya berusia 8 (delapan) bulan, atau setidak-tidaknya sejak Januari 2023.

– Sejak kehamilan trimester kedua (kedua), jarang sekali mendapat bantuan rohani dari terdakwa. Terakhir, salah satu alasan yang dikemukakan dokter sebelum melahirkan adalah penggugat tidak dapat melahirkan anak normal karena kurangnya komunikasi antara suami dan istri.

– Selama 4 (empat) bulan setelah melahirkan, pelapor tidak mendapatkan dukungan psikologis apapun akibat tekanan pekerjaan selama 8 (delapan) bulan terakhir, dan hanya melakukan kontak fisik dengan suami istri.

Setelah menanyakan alasan kepulangan pemohon, pemohon sering bertengkar dengan ibunya. Terdakwa membawa terdakwa ke rumah sakit dan mencoba memberinya perawatan lain, berharap bahwa ia akan mendapatkan kembali kemauannya melalui bantuan spiritual.

Selain mencoba mabuk, mereka juga mencoba mengonsumsi obat perangsang dan suplemen sejenis lainnya, namun terdakwa mengajak mereka bermain sepak bola. Dia meminta bantuan spiritual ketika dia lelah, pilek, dll

– Penggugat mempertimbangkan perubahan bentuk payudaranya (operasi implantasi) karena kurangnya kasih sayang dan dukungan emosional dari tergugat sebagai suaminya, karena menganggap dirinya jelek, buruk rupa, tidak diinginkan dan tertekan setelah melahirkan. Terdakwa kembali tertarik pada pelapor, karena terdakwa terlalu kurus, lebih baik makan banyak. keterangan pada dada penggugat yang dianggap datar oleh tergugat;

– Setiap kali pelapor meminta dukungan emosional, tergugat menyerang pelapor dengan kata-kata egois seperti “pahami posisi saya, jangan sombong”. “Kamu menghinaku. Aku menyadari dengan stres bahwa kamu adalah wanita tangguh.”

– Terdakwa kemudian mengakui bahwa ia tidak memberikan dukungan psikologis kepada penggugat karena ia berada di bawah tekanan untuk menagih gajinya dan karena gajinya sama dan tidak ada hubungannya dengan alasan ekonomi.

Puncak perselisihan antara penggugat dan tergugat adalah pada tanggal 30 November 2023, tergugat meninggalkan rumah susun tempat mereka tinggal bersama, dan tergugat berada di Jakarta Selatan sampai dengan pendaftaran gugatan ini, sehingga penggugat dan tergugat tidak ada. lebih panjang satu dan sama. Hilangnya hubungan suami istri dapat dijelaskan oleh penggugat sesuai dengan perintah keluarnya tergugat.

– Pada tanggal 25 November 2023, mereka pindah dari rumah di Kemang ke rumah di Kebagusan, yang pada saat itu sebagian barang milik tergugat dipindahkan ke rumah Grea Harmony tanpa pelapor.

Selain itu, karena Grea tinggal di rumah Harmony tidak lama setelah terdakwa pindah, maka terdakwa tidak pernah tinggal di rumah tersebut.

– Pada tanggal 30 November 2023, setelah syuting di Joga selama 3 (tiga) minggu, pada saat penggugat kembali ke Jakarta, penggugat mengetahui barang-barang tergugat tidak ada di rumah Kebagusan setelah penggugat mengkonfirmasi kepada pengurus rumah bahwa tergugat telah pergi. . Bahan untuk keharmonisan rumah kaca

– Kurangnya komunikasi mengenai kepergian terdakwa membuat terdakwa berpendapat bahwa ia sengaja mengisolasi diri dengan pergi ke rumah Gria Harmony.

Juga berusaha menyelesaikan konflik keluarga dan memberikan bantuan, namun tidak ditemukan api.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *