ISF 2024, Indonesia Perlu Rencana Aksi Kolaborasi untuk Keseimbangan Ekonomi dan Iklim    

Laporan reporter Tribunnevs.com, Hasiolan EP

TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Indonesia diyakini harus memiliki rencana aksi bersama untuk menyeimbangkan tujuan pertumbuhan ekonomi dengan krisis iklim yang terjadi saat ini.

Hal tersebut diungkapkan Cazadira Fediva Tamzil, direktur kebijakan publik di Pijar Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada isu lingkungan, pendidikan, dan energi bersih saat presentasi “12 rencana kerja sama” yang disiapkan kelompoknya pada Forum Keberlanjutan Internasional (ISF) 2024.

Sebagai informasi, ISF 2024 merupakan wadah bagi para pemimpin dunia dari berbagai sektor dan negara untuk bertukar pikiran dan informasi, serta memberikan solusi dan praktik terbaik dalam menghadapi perubahan iklim yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Investasi (Kemenkomarines). Indonesia dan Kamar Dagang (KADIN).

Cazadira Fediva Tamzil menjelaskan, rencana aksi bersama ini disusun mulai tahun 2022 dengan melibatkan 150 peserta dari kalangan masyarakat, swasta, dan pemerintah dari 30 kota/kabupaten se-Indonesia.

Rencana aksi bersama ini, kata dia, telah disampaikan langsung kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diwakili oleh Rahmat Kaymudin selaku Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi.

Ia juga menjelaskan bahwa cuaca buruk telah menempatkan dunia dalam situasi kritis, karena Indonesia adalah salah satu negara yang paling terkena dampaknya.

Di sisi lain, Indonesia juga ingin mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan saat ini sebesar 5 persen.

“Indonesia sebaiknya menyusun Collaborative Action Plan yang sesuai dengan situasi negara berkembang dan keinginan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.” Agar tidak hanya sekedar bicara, Indonesia perlu mempercepat kerja sama konkrit untuk mengimplementasikan rencana kerja sama yang telah disusun, kata Kazadira Fediva Tamzil seperti dikutip, Jumat.

Tamzil mengatakan, rencana aksi bersama ini antara lain mendorong kerja sama multisektoral dalam peningkatan kapasitas, percepatan pembiayaan, dan perbaikan kebijakan publik.

Gagasan konkrit lainnya adalah forum yang menghubungkan situasi perekonomian dan iklim yang mendorong kerja sama antara Pemerintah dan masyarakat luas.

Acara peluncuran rencana aksi kolaboratif Yayasan Pijar ditutup dengan acara diskusi yang juga diisi dengan peluncuran Asosiasi Ekosistem Baterai Indonesia, kerjasama dengan Indonesia Batteri Corporation (IBC) dan peluncuran produk ramah lingkungan.

Topik diskusinya adalah bagaimana strategi bisnis dapat selaras dengan agenda lingkungan hidup.  Wapres mendorong kerja sama di bidang teknologi hijau

Wakil Presiden RI Maruf Amin mengajak dunia melakukan pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Salah satunya adalah kerja sama di bidang green technology, teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Sebab, sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia mempunyai tanggung jawab yang kuat untuk berperan aktif dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Saya meminta para pemimpin dunia untuk meningkatkan kerja sama internasional di bidang teknologi hijau, kata Wapres pada jamuan makan malam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Plaza Barat Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (5 /9/2024) malam dikutip Kompas.com.

Wapres meyakini dukungan seluruh negara di dunia sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan, baik secara teknis maupun finansial.

Dengan dukungan tersebut, Maruf yakin transisi global menuju ekonomi rendah karbon dapat tercapai secara adil dan merata.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga mendesak masyarakat internasional untuk bekerja sama menciptakan sistem politik yang inklusif dan adil.

Wapres menilai integrasi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya masyarakat rentan. Ia juga mendorong perluasan peran lembaga keuangan internasional dalam mendanai program perbaikan lingkungan di negara-negara berkembang.

“Kemudahan akses terhadap sarana finansial dan beragamnya program yang dapat diberikan akan berkontribusi besar terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi ramah lingkungan,” kata Maruf. 

Wapres juga berharap terselenggaranya ISF Forum dapat menjadi forum diskusi para pemimpin dunia dan pakar dunia untuk berbagi informasi.

Hal ini diperlukan untuk menemukan solusi baru dan efektif dalam mengatasi berbagai tantangan berkelanjutan.

“Mari kita berharap bahwa proyek ini akan menghasilkan solusi nyata yang akan membawa masyarakat internasional menuju kehidupan yang progresif dan berkeadilan,” ujarnya. (oln/kmps/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *