Iron Dome Israel Gagal Aktif Saat Serangan 20 Roket Hizbullah di Kiryat Shmona, 2 Warga Israel Tewas

Iron Dome Israel tidak diaktifkan dalam 20 serangan roket Hizbullah di Kiryat Shmona, 2 warga Israel tewas

TRIBUNNEWS.COM- Iron Dome gagal diaktifkan saat roket Hizbullah menyerang Kiryat Shmon.

Pihak berwenang sedang menyelidiki mengapa sistem pertahanan rudal gagal merespons rentetan 20 roket yang menewaskan dua warga Israel pada hari Rabu.

Israel Hayom melaporkan pada tanggal 9 Oktober bahwa sistem pertahanan Iron Dome Israel tidak aktif dalam serangan roket terbaru oleh gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah di pemukiman utara Kiryat Shmona.

Pihak berwenang Israel sedang menyelidiki alasan di balik kegagalan Iron Dome untuk mencegat atau mengaktifkan serangan roket baru-baru ini terhadap permukiman Israel di utara.

Menurut militer Israel, sekitar 20 roket diluncurkan dari Lebanon menuju Kiryat Shmona dan sekitarnya. 

Puing-puing roket menewaskan dua warga Israel, dan sirene dibunyikan sebagai peringatan palsu akan kemungkinan serangan pesawat tak berawak.

Dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan mengatakan beberapa bangunan terbakar setelah terkena roket. 

“Kebakaran terjadi di beberapa bangunan yang terkena dampak langsung, dan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api sambil mencari korban,” kata Kepala Komandan Insiden Reshef Dror Buchnik.

Pada tanggal 23 September, Israel melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran di Lebanon yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dan membunuh banyak pemimpin dan komandan Hizbullah, termasuk sekretaris jenderal gerakan perlawanan, Hassan Nasrallah.

Namun, Hizbullah terus menembakkan roket ke sasaran di Israel utara, termasuk kota Haifa dan Tel Aviv. Pasukan darat Hizbullah juga mencegah upaya pasukan darat Israel untuk memasuki Lebanon.

Pada tanggal 8 Oktober, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan kepada rakyat Lebanon untuk “membebaskan [negara mereka] dari Hizbullah,” dan mengancam mereka dengan “kehancuran dan penderitaan” jika mereka menolak melakukannya.

Kabinet Netanyahu juga mempertimbangkan serangan militer terhadap Iran, menyusul serangan balistik balasan Iran terhadap pangkalan militer di Israel pada 1 Oktober.

Netanyahu diperkirakan akan berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu untuk membahas rencana Israel. Netanyahu mengancam akan menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir dan infrastruktur minyak Iran.

 

 

 

SUMBER: CRADLE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *