Iran Mainkan Kesabaran Israel, Serangan Balasannya Diklaim Akan Mengejutkan & Bisa sampai 4 Hari

TRIBUNNEWS.COM – Anggota Komite Keamanan Nasional Parlemen Iran, Ahmad Bagshaish Ardestani, menyatakan serangan balasan Iran terhadap Israel akan terjadi secara mengejutkan dan mungkin memakan waktu beberapa hari.

Dia mengatakan serangan udara Iran terhadap Israel bisa berlangsung tiga hingga empat hari.

Ardestani mengatakan kepada Iran Watch bahwa Iran siap menghadapi risiko yang terkait dengan serangan itu.

“Tentu saja, Iran siap menghadapi konsekuensi serangan semacam itu dan siap menolak pembangunan lebih lanjut.”

“[Serangan Iran] merupakan sebuah kejutan dan dapat berlangsung selama tiga atau empat hari.”

Ardestani mengatakan “darah akan tertumpah” untuk membalas kematian Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas.

Haniyeh terbunuh di Teheran, Iran beberapa waktu lalu usai menghadiri upacara pelantikan presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Menurut Iran dan sekutunya, Israel bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Namun Israel belum menerima atau menyangkalnya.

Iran sangat marah dan mengancam akan membalas Israel. Menurut laporan, sistem persenjataan Iran sedang dipersiapkan untuk menanggapi serangan Israel. (Layanan Berita Mercy)

Oleh karena itu, balas dendam Iran atas kejahatan pemerintah Zionis tidak bisa dihindari dan tidak diragukan lagi, kata Ardestani.

Dia mengatakan kepada Iran Watch bahwa menunda tanggapan atau menunggu tanggapan Israel adalah keuntungan bagi Iran.

“[Israel] merasa berada di puncak setiap malam, dan menempatkan Israel di puncak adalah bagian dari balas dendam.”

Banyak ahli berpendapat bahwa perang psikologis adalah bagian dari strategi Iran.

David Menashri, pakar Iran di Universitas Tel Aviv, mengatakan Israel tidak sebaik Iran dalam “permainan kesabaran”.

“Akan menarik untuk melihat siapa yang akan bergerak lebih dulu,” kata Menashri.

“Iran sedang memenangkan perang psikologis saat ini.”

Sementara itu, Ardestani mengatakan Iran akan merespons ketika waktunya tepat, namun harus dilakukan secara “tiba-tiba”. Amerika Serikat memberi Israel sistem pertahanan modern

Sekutu Israel, Amerika Serikat (Amerika), mendesak Iran untuk tidak menyerang Israel.

Namun, hal ini dilindungi di Amerika Serikat. Pada Jumat pekan lalu, diumumkan bahwa Amerika Serikat akan memberikan bantuan kepada Israel sebesar 3,5 miliar dolar.

Dana tersebut akan digunakan untuk membeli senjata dan peralatan militer dari Amerika Serikat.

CNN mengatakan kepada penasihat Departemen Luar Negeri AS bahwa pemerintah AS akan mengirim uang ke Israel untuk membeli “peralatan canggih”.

Sistem persenjataannya tidak akan ditransfer langsung ke Israel. Beberapa dari mereka bahkan tidak mempersiapkan diri untuk beberapa tahun ke depan.

Keluarnya laporan tersebut dilakukan untuk menjelaskan posisi Amerika Serikat jika gagal mencegah perang besar di Timur Tengah.

Sementara itu, Komando Militer Amerika Serikat (CENTCOM) pada Kamis mengumumkan bahwa beberapa jet tempur F-22 telah tiba di Timur Tengah.

Menurut CENTCOM, jet tempur generasi kelima dikirim untuk “mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh Iran di kawasan atau terorisnya.”

Amerika Serikat sendiri mengaku tidak mengetahui rencana pembunuhan Haniyeh atau terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Selain itu, Amerika Serikat mendesak Israel untuk tidak “meningkatkan” konflik di Timur Tengah.

Amerika menyatakan siap melindungi Israel dari serangan Iran. Negara ini juga akan mengerahkan beberapa peralatan militer di Timur Tengah. Iran telah memutuskan untuk menghukum Israel

Wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, Ali Fadaw, mengatakan negaranya akan merespons serangan Israel terhadap mereka.

Sebelumnya, Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei, meminta Israel mengambil tindakan serius terhadap pembunuhan Haniyyah.

Kantor berita tersebut melaporkan bahwa mengutip dari situs Aljazeera bahwa Fadawi mengatakan pada hari Jumat bahwa perintah yang dia berikan adalah untuk menghukum Israel dengan keras dan membalas darah syahid Isma’ila Haniyeh dengan kemampuan terbaiknya.

(Tribunenews/Februari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *