TRIBUNNEWS.COM, TEHRAN – Iran mengirimkan pasukan khusus dari Angkatan Udara ke-65 (Linud) untuk mencari helikopter yang membawa Presiden Iran Ibrahim Raisi.
Seperti diketahui, helikopter yang membawa Presiden Iran Ibrahim Raisi jatuh saat sedang berkunjung ke wilayah utara, Minggu (19/5/2024).
Pasukan Khusus Lintas Udara ke-65 adalah unit tentara yang dilatih dalam perang gerilya.
Media Iran dan aktivis media sosial mengungkapkan bahwa tentara tersebut dikerahkan di dekat lokasi jatuhnya helikopter.
Saat ini kondisi helikopter yang jatuh tersebut masih belum diketahui.
Pada saat yang sama, Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Ali Khamenei, mengungkapkan keprihatinan dan kesedihannya setelah helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raeisi kesulitan mendarat di kawasan pegunungan di barat laut Iran.
“Kami berharap Allah SWT mengembalikan Presiden yang mulia dan terhormat serta para sahabatnya ke tangan bangsa,” kata Ayatollah Khamenei pada hari Minggu.
Pemimpin Iran telah meminta semua warga Iran untuk berdoa bagi kesehatan dan keselamatan Presiden Raeisi dan pegawai negeri lainnya di dalam helikopter.
Bangsa Iran tidak perlu khawatir atau khawatir, tidak akan ada gangguan terhadap kerja negaranya, ujarnya.
Helikopter yang membawa Presiden, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan beberapa pejabat lainnya ketika mengalami masalah dan harus melakukan “pendaratan yang sulit”.
Insiden itu terjadi di hutan Dizmar, antara kota Varzaqan dan Jolfa. Presiden Raeisi baru saja kembali dari upacara peresmian bendungan di Sungai Aras bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Operasi pencarian dan penyelamatan ekstensif sedang dilakukan untuk menemukan lokasi kejadian. Cuaca buruk dan medan curam di daerah tersebut menghambat upaya penyelamatan.