Iran: Israel akan Rasakan Pahitnya Balas Dendam, Jangan Main-main dengan Ekor Singa

TRIBUNNEWS.COM – Iran kembali mengancam Israel akibat pembunuhan Ketua Organisasi Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli.

“Pendudukan Israel akan membalas dendam yang pahit atas tindakan jahatnya dan respons Iran kali ini akan berbeda,” kata Komandan Korps Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami dalam pertemuan di kota Yasuj, Kohgiluyeh dan Boyer- Ahmad. Wilayah. , Iran, Kamis (9/9/2024).

Namun, dia belum mau menyebutkan kapan dan bagaimana penyerangan itu akan dilakukan.

“Kapan, di mana, dan bagaimana Iran akan melakukannya? Tentu saja, segalanya mungkin akan berbeda dan teka-teki ini akan terpecahkan untuk semua orang,” lanjutnya.

Presiden mengatakan Israel harus khawatir karena Iran belum melancarkan serangan sejak ancaman pertamanya pada awal Agustus.

“Pemimpin Zionis yang mengambil alih kekuasaan ditawan oleh umat Islam di Gaza. Mimpi buruk atas respons Iran membuat mereka khawatir siang dan malam,” tambahnya.

Ia juga menegaskan, demonstrasi terjadi di Israel karena meningkatnya kemarahan di kalangan warga Israel.

“Israel tidak dapat melanjutkan kehidupan politiknya, dan kami melihat tanda-tanda berakhirnya kehidupan politik mereka.” Para pekerja di bidang ini telah kehilangan keseimbangan mental dan hidup dalam kekacauan,” katanya.

“Mereka berdemonstrasi menentang pemerintah mereka pada malam hari di Israel, ibu kota yang diduduki. Perang telah menyebar ke negara mereka dan tidak ada jalan keluar untuk keselamatan. Mereka hidup dalam situasi sepanjang masa,” ujarnya, seperti dilansir Tasnim. Agen.

Dia menekankan bahwa Israel dan sekutunya tidak boleh berpikir bahwa mereka bisa lolos dari balas dendam Iran setelah membunuh Ismail Haniyeh di wilayahnya.

“Israel dan sekutunya yang mengambil alih kekuasaan tidak boleh berpikir bahwa mereka akan melawan dan melarikan diri, sebaliknya, mereka harus tahu bahwa mereka akan membalas dendam dan mereka tidak dapat melarikan diri. Jangan bermain-main dengan ekor singa. Israel akan merasakan kemarahan balas dendam,” katanya.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengancam akan membalas Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dengan alasan insiden itu terjadi di tanah Iran dan menyasar seorang tamu penting Iran.

Israel, Amerika Serikat (AS), kemudian mengirimkan kapal perang ke Timur Tengah dan berusaha memaksa Iran untuk tidak menyerang Israel karena khawatir perang akan meluas ke kawasan tersebut.

AS juga berkonsultasi dengan banyak negara yang dekat dengan Iran untuk mencegah Iran berencana menyerang Israel, kata Anadolu Agency. Jumlah korban di Jalur Gaza

Saat ini Israel masih terus melakukan agresinya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina bertambah lebih dari 40.988 orang dan 94.826 lainnya luka-luka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (10/9/2024). dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip oleh Xinhua.

Sebelumnya, Israel mulai mengebom Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas meluncurkan Proyek Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk memprotes pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan 109 sandera, baik hidup maupun mati, dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, menyusul pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *