TRIBUNNEWS.COM – Iran akan menggelar latihan militer besar-besaran pada Kamis (8/8/2024).
Oleh karena itu, pihak berwenang Iran menyatakan akan menutup wilayah udara selama latihan militer berlangsung.
Mereka juga meminta seluruh maskapai penerbangan untuk tidak melewati wilayah udara Iran pada hari itu.
“Pihak berwenang Iran meminta penerbangan sipil untuk menghindari rute tertentu di wilayah udara mereka pada hari Kamis karena latihan militer pasukan Iran,” tulis Sky News.
Dengan adanya informasi tersebut, Mesir pun meminta maskapai penerbangannya untuk menunda penerbangan antara pukul 16.00 hingga 19.00 waktu Iran.
Jadi, dalam 3 jam tersebut, tidak ada penerbangan yang berangkat atau menuju Iran.
“Semua maskapai penerbangan Mesir harus menghindari terbang di atas wilayah Teheran. Tidak ada rencana penerbangan yang diterima jika mereka terbang di atas wilayah tersebut,” demikian pengumuman Mesir yang dikutip Anadolu Anjansi.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kementerian Penerbangan Sipil Mesir.
Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengatakan latihan militer Iran akan berlangsung pada Rabu dan Kamis.
Menurut pengumuman tersebut, latihan militer pada hari Rabu akan berlangsung mulai pukul 11.30 – 14.30 waktu Iran dan Kamis akan ditetapkan pada pukul 04.30-07.30 waktu Iran.
Peringatan ini menjadi kekhawatiran Mesir jika Iran melancarkan serangan saat itu.
“Untuk menjamin keselamatan penumpang dan memenuhi standar keselamatan internasional, Kementerian Penerbangan Sipil Mesir telah menginstruksikan semua maskapai penerbangan Mesir untuk menghindari terbang di wilayah udara Iran selama waktu-waktu tersebut,” kata pernyataan kementerian tersebut.
Tujuan dari tindakan pencegahan ini adalah untuk mencegah potensi risiko terhadap keselamatan penerbangan selama latihan militer (Iran), katanya.
Sebelum Iran mengadakan latihan militer, Yordania memperingatkan maskapai penerbangannya bahwa mereka akan menerima bahan bakar tambahan selama 45 menit di bandara mereka.
Banyak maskapai penerbangan merevisi jadwal mereka untuk menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon.
Tak hanya itu, maskapai penerbangan tersebut juga membatalkan penerbangan ke Israel dan Lebanon karena banyak yang khawatir akan kemungkinan konflik yang lebih luas menyusul terbunuhnya anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah. Iran Siapkan Peluncur Roket
Iran dikatakan sedang memindahkan peluncur rudal dan mengadakan latihan militer sebagai persiapan untuk kemungkinan serangan terhadap Israel menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Menurut pejabat AS, waktu dan rincian peluncuran roket tersebut masih belum diketahui.
Para pejabat di Washington dan Yerusalem berspekulasi bahwa Iran dan kelompok-kelompok sekutunya, termasuk Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, dapat menyerang Israel kapan saja.
FYI, Iran dan Hamas bersumpah akan membalas setelah terbunuhnya Ismail Haniyeh pekan lalu.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) berjanji bahwa Israel akan menerima hukuman berat pada waktu yang tepat.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Iran dan Israel