TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usai ditangkapnya Peggy Setiawan, Mohamed Rizqi Rudiana alias ayah Eki, Inspektur Rudiana, akhirnya tampil ke publik.
Masyarakat bahkan pengacara Hautmann Paris pun sudah menantikan kehadiran Inspektur Rodiana dengan napas tertahan.
Pasalnya, ayah Ikki curiga dia mengetahui banyak informasi tentang pembunuh Fina Cirebon.
Iptu Rudiana juga menolak diwawancarai soal Vina Cirebon.
“Maaf, bukan berarti saya tidak mau melakukan wawancara karena ingin menenangkan diri,” kata Iptu Rudiana seperti dikutip dari Youtube tvOneNews, Selasa (28/5/2024).
Namun, ia berjanji jika waktunya tepat ia akan tampil di depan publik.
“Tapi ke depan pasti kita dapat,” tegasnya.
Inspektur Rudiana juga mengatakan, situasi tersebut masih mengejutkan.
“Karena menurut saya situasinya belum stabil,” jelasnya.
Bahkan saat ditanya mengenai pengakuan Tetin bahwa dirinya telah ditangkap, Iptu Rodiana enggan memberikan jawaban.
Dia menjawab: “Maaf nanti, karena ini akan kami konfirmasikan kepada pimpinan.”
Iptu Rodiana pun kembali menegaskan, dirinya masih ingin menenangkan diri.
Dia menjelaskan: “Kamu tidak mau, saya ingin tenang sekarang. Saya pasti akan menyampaikannya di masa depan.”
Kuasa hukum Saka Tatal, Titin Priyalanti mengatakan, Iptu Rudiana merupakan orang yang menangkap tujuh terpidana kasus Fina.
Tetin bahkan menyebut Iptu Rudiana menangkap pelakunya tanpa surat perintah.
Iptu Rudiana menangkap pelaku berdasarkan panggilan telepon dan informasi dari Abe dan Didi.
Namun kedua saksi kunci tersebut tidak dihadirkan di pengadilan.
Kemudian Aep muncul di depan umum dan mengaku melihat Pegi dan ketujuh narapidana di TKP.
Ib menjelaskan, “Saya tidak tahu namanya, tapi orang yang ditangkap ada di sana saat malam terjadi.”
Kata Aep, ia melihat Pegi dan lainnya melemparkan batu ke arah Eky dan Vina saat mereka lewat di depan SMP 11 Cirebon.
Aep pun melihat para warga binaan dan Pegi mengejar sepeda motor yang dikendarai Eky.
Namun saat itu, Peggy langsung pulang ke rumah dan tidak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.
“Karena takut, saya langsung pulang,” jelasnya.
Biggie pun membenarkan bahwa dirinya menolak memberikan keterangan apapun selama persidangan.
Ini ada hubungannya dengan keselamatan.
Abe berkata: “Saya takut Pak, saya bekerja di dekat rumah.
Bahkan Aep kini tak berani melepas topengnya saat diwawancarai media. Paman Hautmann Paris
Hotman Paris, kuasa hukum Fina, menilai ada yang aneh dengan Inspektur Rudiana.
Pasalnya, ayah Ikki tak ingin Hotman Paris bertemu dengannya.
Hotman menulis di Instagram: “Kenapa polisi-polisi ini tidak mau bertemu atau berbicara dengan Hotman padahal anaknya yang jadi korban?”
Hotman Paris pun menilai ayah Eky punya banyak informasi soal kasus pembunuhan Eky dan Vina di Cirebon.
Polisi ini pasti tahu banyak informasi, kata Hottman Paris.
Ia pun mempertanyakan sikap Inspektur Rosdiana yang terkesan tak mau menangkap semua pelaku pembunuhan anaknya.
“Bukankah ayah ini ingin semua orang yang membunuh putranya ditangkap? Apa masalahnya! Apa kamu takut?” kata Hotman Paris. Irjen Rudiana pernah meminta masyarakat tidak berasumsi berbeda
Beberapa waktu lalu, melalui akun Instagram @rudianabison, Inspektur Rudianabison mengirimkan beberapa pesan terkait meninggalnya Ike dan Fina.
Sambil menangis, Inspektur Rodiana memperkenalkan dirinya sebagai ayah kandung Ikki.
8 tahun sejak Ikki dan Fina dibunuh, Inspektur Rodiana mengaku terus berusaha menangkap pelaku pembunuhan keji tersebut.
“Saya ayah kandung Muhammad Riski Rudiana, sapaan akrab Ike,” ujarnya sambil berlinang air mata.
Dia melanjutkan: “Ike adalah anak kita yang menjadi korban geng keji.”
Rodiana menegaskan, dirinya masih berusaha mengungkap kasus pembunuhan putranya.
Hal itu dibuktikan dengan beberapa pelaku yang kini telah ditangkap polisi.
Ada 11 orang yang terlibat dalam pembunuhan Ike dan Fina.
Polisi menangkap delapan orang, sedangkan tiga lainnya masih buron.
“Kami sedang berjuang untuk mengungkap (pelaku) yang tersisa,” katanya. “Saya mohon doanya, dan saya berharap orang yang membunuh anak saya segera terungkap.”
Rudiana kemudian berpesan kepada masyarakat untuk tidak berasumsi liar atas pembunuhan anaknya.
Sebagai seorang ibu, Rudiana mengaku sedih dengan berbagai kecurigaan yang berkembang di masyarakat belakangan ini.
Sudah delapan tahun Rudiana dan keluarga berduka atas meninggalnya Ike.
Katanya: “Sudah delapan tahun, saya berusaha bersabar dan meminta seluruh (rakyat) Indonesia berdoa agar anak saya tenang dan pelakunya bisa terungkap.” (Tribunnews.com/TribunJabar)