TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dede Riswanto alias Dede (30) yang mengaku disuruh Aep dan Iptu Rudiana mengaku dikejar geng motor Eky dan Vina Cirebon, jawab kubu Iptu Rudiana.
Kuasa hukum Rudiana, Pitra Romadani menyebut pernyataan Dede tidak benar dan mencemarkan nama baik.
Ayah Eki siap menyerang Dede lagi.
Tak hanya Dede, mereka juga menyebut negara-negara yang berbohong soal meninggalnya Wina Cirebon dan Eki.
Pria yang kini menjabat Kapolsek Kapetakan Polres Cirebon Kota ini membentuk Tim 6.
Tim memiliki 60 pengacara yang siap mengambil tindakan hukum.
“Dia menyampaikan kepada Dede bahwa Inspektur Rudiana yang memerintahkan untuk mengambil tindakan. Saya kira itu tidak benar dan bohong karena Pak Rudiana baru mengenal Aep dan Dede pada tanggal 31 Agustus.
“Saya tahu itu pada tahun 2016 tanggal 31 Agustus sekitar jam 14.00 ketemu Aep dan Dede yang ditanya Pak Rudiana apakah mereka pernah melihat kejadian tanggal 27 Agustus dan memberitahukan bahwa ada kecelakaan mobil,” kata Pitra. . Acara Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (22/07/2024).
Seperti dilansir Tribun Jakarta, Pitra menegaskan, bukan Rudiana yang membuat naskah dan Aep dan Dede menyampaikan kronologi penyerangan Vina dan Eki.
“Jadi mereka yang mengatakannya, dan Aep menyampaikannya kepada Inspektur Rudiana.
“Saya melihat seorang laki-laki dikejar dan dilempari batu dengan sepeda motor ini,” kata Pitra.
Pihak Rudiana membentuk tim ke-6 beranggotakan 60 suporter untuk dipanggil dan melapor ke Dede.
“Kami telah membentuk tim beranggotakan 6 orang yang terdiri dari 60 pengacara untuk menangani tindakan hukum di masa depan.
“Kami yakin, kami hanya bisa memberikan lokasi kejadian kepada orang-orang tersebut, sehingga kami menghormati mereka yang melapor ke polisi,” jelas Pitra.
Pitra mengatakan, kliennya Inspektur Rudiana sudah kehabisan kesabaran karena terus menyalahkan dirinya atas kematian putranya.
“Dan kami akan menggunakan hak kami untuk membawa hal ini ke ranah kriminal.”
– Karena saya bersabar, saya rasa klien kami Inspektur Rudiana menanggung semua ini.
“Kedepannya kami akan mengambil tindakan hukum terhadap siapapun yang melakukan pencemaran nama baik,” jelasnya.
Hari ini, menurut Pitra, grup ke-6 yang dibentuknya akan mengirimkan undangan kepada Dede.
“Kami akan kirimkan undangan terbuka hari ini. Dan mungkin dalam waktu dekat akan kami lakukan laporan yang terverifikasi,” jelasnya.
Pitra pun mengaku memiliki bukti fisik untuk membantah klaim Dede yang disebutnya salah.
“Harus ada (bukti fisik). Jadi demi menghormati penyidik, kami tidak akan keluarkan.”
“Nanti giliran lagi yang menyerang kami. Jangan sampai pelanggan kami diserang lagi,” ujarnya. Hotman meminta Paris Rudiana mencobanya
Pengakuan Dede yang sebelumnya memimpin Aep dan Irjen Rudiana sebagai BAP polisi, mendapat tanggapan dari pengacara senior Hotman Paris.
Pengacara keluarga Vina di Cirebon menanggapi kesaksian Dede dan meminta Iptu Rudiana mengambil tindakan.
Hal ini patut dilakukan karena sangat mempengaruhi pekerjaan Vina secara umum.
“Tuduhan baru terhadap petugas polisi Rudiana dari Dede sudah tersebar. Sebagai pembela keluarga mendiang Vina, jika Pak Rudiana benar-benar yakin bahwa tuduhan tersebut tidak benar, mohon segera lapor ke polisi.
Tuduhan ini sangat penting atas meninggalnya mendiang Vina, kata Hotman Paris di Instagram-nya (@hotmanparisofficial) pada Minggu (22/7/2024). Iptu Rudiana diduga melakukan penghinaan terhadap terpidana kasus Vina Cirebon dan Eky. , yakni Hadi Saputra, Polda Jabar (Tribunnews).
Hotman berpesan kepada Rudiana, Kapolsek Capetacan saat ini, agar segera melapor ke Kapolres Chirebon Kota untuk membantah keterangan Dede.
Jika sertifikat itu benar-benar palsu.
“Kalau (keterangan Dede) benar berarti sudah tahu jawabannya. Jadi Pak Rudiana, Hotman yang jauh dari Paris, kalau menurut Anda tuduhan itu tidak benar, segera lapor ke polisi,” kata Hotman.
Hotman menyebut kesaksian Dede merupakan dakwaan keji terhadap Rudiana.
Pengacara tersebut mengingatkan Rudianai dengan profesi polisi.
“Jaga kehormatan seragammu, lindungi kehormatan institusimu.”
Anda adalah seorang petugas polisi dan Anda menghadapi tuntutan yang sangat serius. Lihat, itu tersebar dimana-mana.
“Pak Rudiana, kalau bapak benar-benar PNS, kami tunggu bagaimana kabarnya,” kata Inspektur Sudut Rudiana dan Aep.
Dede, saksi utama kasus Vina, mengaku pernah disuruh memberikan keterangan palsu pada 2016.
Surat perintah itu disampaikan oleh Inspektur Rudiana dan saksi penting lainnya.
8 terpidana kasus Vina masuk penjara karena pengakuan palsu.
Dede mengaku merasa bersalah selama 8 tahun terakhir.
Karena tidak paham hukum, ia terpaksa memberikan kesaksian palsu atas perintah inspektur Rudiana dan Aep. Dalam kasus Vina, terdakwa menyerang polisi. (tribunnews.com)
– Awalnya sudah larut malam, saya lupa jam berapa.
Aep menelepon saya: “Ayo bawa saya ke kantor polisi.” “Saya punya tempat di rumah, saya punya rumah di Tangkil,” kata Dede kepada TribunJakarta.com, Minggu (21/7/2024).
Dede mengatakan, saat itu Aep mengundangnya untuk menjadi saksi dalam kasus meninggalnya Iptu Rudiana dan anak Vina, Eki.
Karena tidak mengetahui menahu mengenai peristiwa tersebut, ia dipimpin oleh Iptu Rudiana dan Aep.
“Saya terjebak di dalam, apa yang harus saya lakukan, saya tidak mengerti, saya takut.
Saya tidak mengerti hukumnya, Pak. Jadi yang saya sampaikan di sini, saya rasa, saya sama sekali tidak tahu ceritanya, kata Dede.
Sesampainya di kantor polisi, Dede langsung melewati BAP.
Saat itu, Dede diminta bercerita bahwa dirinya melihat detik-detik terbunuhnya Vina dan Eki.
– Sebelum masuk kamar pak (bersama Rudiana dan Aep), bapak bilang sedang duduk di sebuah warung, dan ada orang-orang yang berkeliaran, segerombolan orang yang melempar batu, membawa bambu, mengejar anda.
Terbuka Pak (sebelum lulus ujian), jelas Dede.
“Aep dan Rudiana bilang ke saya (siapa yang bertanggung jawab), Pak,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Bukti Fisik Klaim Bantah Skenario 60 Suporter Bentuk Kelompok Serang Inspektur Rudiana Dede.