Ipang Wahid, Sosok Dibalik Branding ‘Gemoy’ Prabowo Sita Perhatian Ribuan Pelaku Digital Marketing

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Webinar Forum Gosip DNVB Indonesia pada Sabtu (18/5/2024) berhasil memecahkan rekor jumlah peserta terbanyak dengan peserta lebih dari 2.700 orang. 

Rekor tersebut diraih setelah DNVB Indonesia menghadirkan pakar komunikasi politik Irfan Asyari atau lebih dikenal dengan Sudirman Wahid atau Ipang Wahid.

Putra Kia Solahuddin Wahid, sosok di balik suksesnya branding ‘Jemoy’ adalah calon presiden Prabowo Subianto yang berhadapan dengan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Selain menjadi ‘otak’ brand ‘Jamoy’ yang dikaitkan dengan Prabowo Subianto, Gus Ipang juga pernah menarik perhatian masyarakat lewat kiprahnya membuat konten viral di Media X.

Dalam webinar kali ini, Gus Ipang bercerita tentang awal karirnya di dunia politik. Ia mengaku mulai terjun ke dunia politik pada tahun 2004 saat ayahnya Salahuddin Wahid menjadi Wakil Presiden Wiranto.

Kariernya di dunia politik kian menanjak sejak ia bertanggung jawab atas kemenangan Joko Widodo-Maruf Amin pada 2019. 

Gus Ipang pun berhasil mencoblos Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 hingga menyandang gelar pakar komunikasi. Tapi dia lebih suka dikenal sebagai ahli dalam adegan tersebut. 

Tapi saya tidak mau bilang ahli komunikasi. Tapi information engineer (profesional). Karena rekayasa informasi itu banyak hal, mulai dari rebranding, personal branding, pemanfaatan digital growth dan lain-lain, kata Gus Ipang.

Dijelaskannya, konsep rekayasa psikologis juga berhasil melakukan rebranding Partai Golkar yang berhasil menjadi orang nomor dua pada Pemilu 2024.

Golkar juga lekat dengan Presiden Jokowi. 

Selain itu, Gus Ipang juga mampu mengubah citra Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemanpora) menjelang pergantian milenium.

Gus Ipang mengatakan, kunci sukses serial ini adalah kreativitas yang tiada henti.

Dengan jumlah peserta lebih dari 2.700 orang, ia mengajak seluruh peserta untuk tidak takut bereksplorasi meski hasilnya tidak sesuai harapan.

Menurutnya, kreativitas tidak perlu dikeluarkan. Setiap orang dapat belajar melalui pengetahuan umum.

“Kreativitas itu tidak ternilai harganya. Jangan berpikir terlalu sempit. Berpikirlah besar. Jangan pernah berpikir enteng. Karena kreativitas bukan hanya milik seniman. Tapi milik semua orang. Semua orang bisa berkreasi, berkreasi dan berpikir out of the box. Jadi, jangan Jangan salahkan diri sendiri karena tidak kreatif. Selalu lihat dari sudut pandang dan sudut yang berbeda. Dan yang terakhir, jangan pernah menyerah. “Jika kamu terjatuh, bangkitlah kembali.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *