Investor Terpikat Bitcoin, Transaksi Kripto Indonesia Tembus Rp344,09 Triliun

Kata reporter Tribunnews.com, Nimra Yunia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaporkan nilai transaksi aset kripto di Indonesia meningkat 353,94 persen menjadi Rp344,09 (per tahun) dalam 6 bulan terakhir Januari-Juli 2024 triliun. dasar ) dia duduk. per tahun).

Perdagangan meningkat karena minat terhadap aset kripto berhasil menarik minat masyarakat Indonesia hingga jumlah investor mencapai 20,59 juta pengguna pada Juli 2024.

Akibat kenaikan tersebut, nilai pajak yang dipungut dari aset kripto pada periode Januari hingga Juli 2024 mencapai Rp 371,28 miliar.

Jika angka tersebut diperpanjang untuk periode Januari 2022 hingga Juli 2024, maka total pajak yang dipungut mencapai Rp 838,56 miliar yang menunjukkan minat masyarakat terhadap mata uang kripto.

Dengan pertumbuhan tersebut, Indonesia menjadi salah satu pasar kripto dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, karena pertumbuhan pasar kripto tidak hanya menguntungkan para pemain di pasar tersebut, namun juga sangat mendukung anggaran pemerintah.

Berdasarkan laman resmi Bappebti, banyak faktor yang mendorong pesatnya penyebaran kripto di Indonesia, antara lain dukungan teknologi, peningkatan kesadaran masyarakat, dan regulasi yang liberal.

Padahal potensi pasar kripto Indonesia yang berkembang pesat sangat besar. Namun Kepala Bappebti Kasan mengingatkan investor untuk mewaspadai risiko yang terkait dengan investasi aset kripto.

Untuk menjamin keamanan investor, Bappebti berjanji akan terus mendukung pertumbuhan industri kripto dengan memperkuat regulasi yang ada dan menjadikan perlindungan konsumen sebagai prioritas.

Organisasi ini akan terus mendorong kerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan bagi industri. Bitcoin menjadi aset kripto terpopuler.

Di antara aset digital yang beredar di bursa mata uang digital, Bitcoin merupakan salah satu aset kripto yang paling banyak dicari investor Indonesia.

Investor Indonesia juga mengincar aset kripto PEPE, USDT, Ethereum (ETH) dan Solana (SOL).

Tren tersebut menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia tidak hanya terfokus pada aset kripto seperti Bitcoin saja, namun juga terhadap aset kripto baru yang sedang berkembang misalnya.

“Dengan popularitas aset kripto seperti PEPE, USDT, Bitcoin, dan Solana, kami melihat semakin banyak portofolio yang berbeda antar mata uang,” kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Blockchain dan Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo -ABI), Yudhono. jelas Rawis.

“Hal ini menunjukkan bahwa investor tidak hanya mencari keamanan pada aset yang sudah mapan, tetapi juga tertarik untuk menemukan peluang pertumbuhan pada aset kripto baru yang memiliki potensi besar.”

“Tren ini menjadi indikasi bahwa investor semakin bijak dalam mengambil keputusan berinvestasi,” tambah Yudhu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *