Laporan reporter Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jumlah investor kripto di Indonesia terus bertambah. Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan terdapat 18,83 juta investor kripto pada Januari 2024, dan pada Februari 2024 jumlah tersebut meningkat menjadi 19 juta.
Namun, karena kecepatan dan volatilitas yang tinggi, banyak investor yang terjebak dalam perdagangan berlebihan, yang dapat membahayakan kesehatan finansial dan mental mereka.
Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia Resna Raniadi mengatakan overtrading merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi investor, terutama di pasar cryptocurrency yang dinamis.
“Sangat penting bagi seorang investor untuk memiliki trading plan yang jelas dan disiplin dalam mengeksekusinya. Dengan demikian, mereka dapat terhindar dari pengambilan keputusan emosional yang akan mengakibatkan kerugian,” ujarnya di Jakarta, Kamis (04/07/2024). ).
Menurut dia, investor perlu memiliki trading plan yang detail sebelum memasuki pasar. Rencana ini harus mencakup tujuan, strategi, batasan risiko dan kriteria.
Lebih baik fokus pada transaksi dengan potensi tinggi dan peluang sukses yang bagus, daripada transaksi dalam jumlah besar.
Selain itu, menganalisis dan memahami kondisi pasar sebelum mengambil keputusan pembelian adalah kunci untuk menghindari overtrading.
Kesadaran akan emosi dan psikologi trading juga sangat penting.
Investor harus bisa mengenali tanda-tanda oversoldness, seperti kecemasan membeli koin yang sedang tren.
Mengontrol emosi dapat membantu Anda menjaga keseimbangan dalam trading.
“Kami ingin memastikan investor memiliki segala yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan yang tepat sehingga dapat menghindari overtrading,” tutupnya.