Investor di IKN Diklaim Berkualitas, Pasti Dilanjutkan Pembangunnya Setelah Jokowi Groundbreaking

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengelola Modal Kepulauan (OIKN) mengklaim berbagai proyek swasta yang dilaksanakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di IKN Kalimantan Timur berasal dari investor berkualitas.

OIKN juga memberikan batas waktu maksimal pengembangan investasi yang tidak termasuk dalam APBN, yaitu 18 bulan sejak dimulainya pembangunan atau peletakan batu pertama.

Sylvia Halim, Asisten Sarana dan Prasarana OIKN, mengatakan batas waktu pelaksanaan konstruksi ditetapkan agar pembangunan IKN tetap sesuai jadwal dan menjamin kelancaran lingkungan perkotaan.

“Kami sudah meluncurkan sejumlah investor yang berminat. Namun yang kami cari adalah investor yang berkualitas. Artinya mereka tidak hanya tidak sendiri, tapi juga segera membangun,” kata Silvia, ditulis ulang, Minggu (29). /9/2024). 

Dalam proses pembangunannya, Djokovic kerap menanyakan kepada investor kapan bangunan tersebut akan selesai dan siap digunakan.

Seperti pembukaan taman IKN di Ibu Kota Kepulauan Kalimantan Timur (IKN) pada Rabu (25/9/2024).

Jokowi mengatakan Teras Hutan IKN milik Platara akan menyediakan fasilitas tempat tinggal dan makan kelas dunia. 

Tempat itu dibangun di atas tanah seluas sekitar dua ribu meter.

“Saya tanya kapan berakhirnya? Kalau ada investasi, saya tanya kapan berakhirnya, bukan kapan dimulainya. Kira-kira setahun, kalau Tuhan kasih setahun, tahun lain kita sudah bisa melihatnya. merupakan platform di IKN,” ungkapnya.

Sejak dilantik pada tahun 2023, Jokowi diketahui telah menduduki berbagai jabatan penting di delapan posisi.

Total nilai investasi proyek swasta tingkat pertama hingga kedelapan diperkirakan mencapai Rp 53,5 triliun. 

“Sampai putaran ke 7 (nilai investasi) Rp 52,2 triliun. Saat ini meningkat Rp 1,5 triliun. Artinya, total investasi sebesar Rp 53,5 triliun. Saya tidak memasukkan dana dari Bank Indonesia (BI) dan PSSI, kata Raja Juli Antoni, Plt Ketua Umum Kepulauan Nusantara (OIKN), baru-baru ini.

Daftar Tindakan 8 Langkah:

Swissôtel Nusantara pertama milik Vasanta Group, yang telah selesai dan beroperasi, Vasanta Hotel Nusantara belum membangun Rumah Sakit Abdi Waluyo Nusantara, tahap konstruksi.

Pembongkaran RS Hermina ke-2, pembangunan Superblok Pakuwon Nusantara oleh Pakuwon Group (pasar, tiga hotel dan ruang dansa), belum dibangun Nusantara Intercultural School (MIS), pembangunan RS Mayapada oleh Mayapada Group, pembangunan Astra Biz Center oleh Yayasan Pendidikan IKN Astra, PLN Hub, konstruksinya sudah dibangun oleh PT PLN (Persero).

Peletakan batu pertama Superblok Nusantara ke-3 (mall, hotel bintang 4, perkantoran, sarana olah raga dan apartemen) oleh PT Wulandari Bangun Laksana Tbk Pulau Suaka Orang Utan oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Pembangunan Pakububono (apartemen) oleh PT Pakubuwono, BSH Karya BSH Mandiri Community Hub (restoran, Qubika Boutique Hotel, akomodasi dan snack area), bangunan Qubika Boutique Grand Lucky Hotel di PT Mitra Shopping Anda (MBA), belum dibangun Perlindungan Lingkungan Transportasi yang disediakan oleh PT Blue Bird Tbk, konstruksi

Pembongkaran Sun Hub 4 oleh PT Sentra Unggul Nusantara, belum dibangun Nusantara Warehouse Park oleh PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, belum dibangun Hotel Jambuluwuk Nusantara oleh Jambuluwuk Hotel and Resorts, belum dibangun.

Peletakan batu pertama Layanan Mandiri Digital ke-5 oleh PT Bank Mandiri Tbk, BRI International Microfinance Center yang belum dibangun oleh PT BRI Tbk, BNI Digital Banking yang belum dibangun oleh PT BNI Tbk, belum dibangun dibangun Telkom Smart Office oleh PT Telkom Indonesia Tbk, belum dibangun.

Runtuhnya Sekolah 6 Bina Bangsa, Program Gelar Internasional Universitas Gunadarma tidak dibangun, Sekolah Islam Al-Azhar Summarecon Nusantara tidak dibangun, Pusat Keberlanjutan Nusantara oleh Pertamina dan Bakrie Group tidak dibangun, Kebun Raya Konsorium Nusantara tidak dibangun. Gaya hidup belum dibangun F&B, Kantor Pusat Komunikasi PLN Icon Plus belum dibangun, Gedung kantor BTN PT BTN Tbk belum dibangun.

Peletakan batu pertama kawasan mixed-use ke-7 (Grand Whiz Hotel, Apartemen Nusantara Quarter dan Royale Nusantara Golf and Residence) oleh Intiland Development, Kantor BCA belum dibangun oleh PT Bank Central Asia Tbk, hotel Swiss-belhotel IKN Papua belum dibangun dibangun oleh PT. Internasional, belum dibangun Nusantara International Convention Center dan PT Royal Golden Eagle Hotel, belum dibangun

Groundbreaking Delonix Nusantara yang ke 8 oleh Delonix Bravo Investment, belum dibangunnya AIS Nusantara oleh Australian Independent School, belum dibangunnya Nusantara Capital Forest Terrace oleh Plataran, belum dibangunnya Magnum Estate Magnum Resort Nusantara, belum dibangunnya D’Prima Hotel Nusantara oleh PT. Primahotel Management Indonesia, belum dibangun.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *