Investor Baru Aset Kripto di Indonesia Tumbuh 400 Ribu Setiap Bulan

Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdella melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak negara Asia, termasuk Indonesia, yang mengalami peningkatan jumlah investor aset kripto secara signifikan. Berdasarkan laporan Chainalysis, pertumbuhan adopsi kripto di Asia ditandai dengan peningkatan volume transaksi, daya beli, dan ukuran populasi.

Negara-negara Asia seperti India, Vietnam, Filipina, Indonesia termasuk dalam 10 negara teratas dalam adopsi aset kripto.

Indonesia mencatatkan penambahan 400 ribu pengguna kripto baru setiap bulannya.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terdapat 1.629 perusahaan atau startup yang terdaftar dalam program Online Single Delivery (OSS) kategori kegiatan pengembangan teknologi blockchain.

Inilah sebabnya mengapa pemain industri kripto TokoCrypto berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan Coinfest Asia 2024, 22-23 Agustus.

Dengan semangat kolaborasi, grup ini mengadakan acara sampingan bertajuk Tokocrypto x Binance Beach House: Membuka Masa Depan Web 3 dan Crypto: Memanfaatkan Kekuatan Kolaborasi untuk Tumbuh.

Acara tersebut akan digelar pada Rabu (23/8/2024) di Tabanan, Bali sebagai bagian dari Coinfest Asia edisi ketiga.

Iqbal menjelaskan, tema tersebut dipilih secara cermat untuk menunjukkan komitmen membangun ekosistem Web 3 yang inklusif dan berkelanjutan.

“Dengan menggabungkan kekuatan teknologi blockchain, semangat inovasi, dan dukungan komunitas, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua.”

Side event ini akan menjadi platform bagi para pelaku industri, pengembang, investor dan pecinta kripto untuk bertukar ide, membangun jaringan dan mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan terkini di dunia Web 3.

“Seiring dengan pergerakan ombak di pantai Bali, saya berharap inisiatif ini mampu menciptakan perubahan positif dan abadi dalam industri dan teknologi kripto di masa depan. Mari bergabung bersama dan temukan masa depan cerah yang penuh inovasi.” ujar Wan Iqbal. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *