TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi HI DPR ke-11 mengkritik inkonsistensi kontribusi Apple terhadap perekonomian Indonesia.
Meski meraih pendapatan lebih dari Rp300 miliar di Indonesia, perusahaan teknologi asal Amerika ini hanya berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp300 miliar, angka yang masih jauh dari mendukung pembangunan perekonomian nasional.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Muhammad Hanif Dhakiri dalam keterangannya yang dilansir Tribun, Sabtu, mengatakan, “Dengan pendapatan sebesar itu, seharusnya Apple bisa mendukung perkembangan teknologi dan ekosistem digital di Indonesia. Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata yang sebanding.” 16/11/2024).
Hanif menilai minimnya keterlibatan Apple di Indonesia menunjukkan lemahnya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap negara yang menghasilkan keuntungan besar.
Dalam hal ini, pemerintah harus memanggil Apple secara resmi untuk memberikan penjelasan atas kejanggalan tersebut.
Kemudian pemerintah juga harus mengkaji ulang kebijakan dan insentif penanaman modal asing, sehingga perusahaan yang meraup untung besar di Indonesia harus memberikan kontribusi ekonomi yang lebih signifikan.
Selain itu, merumuskan peraturan yang mendorong redistribusi ekonomi, seperti peningkatan persyaratan kandungan lokal (TKDN) pada produk yang dijual di Indonesia.
Politisi PKB itu menyatakan: “Jika Apple tidak segera memenuhi komitmennya bahkan meningkatkan kontribusinya, maka pemerintah harus mempertimbangkan tindakan tegas, termasuk merevisi aturan perdagangan dan investasi bagi perusahaan asing.”
Simsari