Intelijen Israel: Drone Houthi menggunakan rute Sudan-Libya-Mesir sebelum ledakan Tel Aviv, Irak membantu
TRIBUNNEWS.COM – Laporan Channel 12 Israel mengungkap informasi tentang alasan sukses mengapa drone yang diluncurkan kelompok Ansarallah Houthi dari Yaman mendarat di Tel Aviv dan membunuh seorang warga Israel.
Menurut pemberitaan media, drone tersebut terbang dengan rute baru, dimulai dari Yaman, melalui Sudan dan Libya, lalu menuju Mesir.
Setelah itu, drone tersebut terbang ke Laut Mediterania dan kemudian jauh ke wilayah Israel.
Ia mengatakan drone tersebut memiliki hulu ledak yang sangat kecil sehingga mampu membawa banyak bahan bakar untuk meningkatkan jangkauannya.
Dijelaskannya, militer AS mendeteksi 5 drone yang diluncurkan dari Yaman dan hanya mampu mencegat 4 drone.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa Israel diberitahu tentang keberangkatan drone kelima dan dilacak oleh sistem pengawasan.
“Angkatan Udara Israel mengukur waktu penerbangan drone tersebut dan berasumsi bahwa drone tersebut menghilang dan jatuh,” kata pernyataan itu.
Menurutnya, drone tersebut kemudian terdeteksi dalam sistem pengawasan dan terlacak selama 6 menit dari ruang komando Angkatan Udara Israel.
Selain itu, pada saat yang sama, drone lain yang terbang dari Irak dialihkan dan dicegat.
“Bantuan” angkatan bersenjata Iran ini cukup mengalihkan perhatian sistem pertahanan udara Israel dari ruang komando angkatan udara.
“Angkatan Udara Israel mengklasifikasikan drone Houthi sebagai sasaran yang tidak mengancam dan tidak ada sirene yang dibunyikan,” kata pernyataan itu.
“Ini menunjukkan bahwa Houthi telah meningkatkan drone dengan hulu ledak kecil, dan drone tersebut membawa 5-7 kilogram bahan peledak, bukan 18 kilogram yang biasa digunakan dalam demonstrasi Houthi,” kata laporan itu. 1 Tewas dalam Pengeboman Dekat Kedutaan Besar AS di Tel Aviv, Houthi Klaim Bertanggung Jawab (Collage Tribunnews.com) Tak Ada Sirene
Drone bermuatan bahan peledak yang diluncurkan oleh Houthi dilaporkan menyerang sebuah gedung apartemen di pusat Tel Aviv pada Jumat pagi (19/7/2024).
Seorang warga Israel tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Houthi.
Berdasarkan penyelidikan awal yang dilakukan Angkatan Udara Israel, drone tersebut ditemukan, namun karena kesalahan manusia, drone Houthi tidak dapat dihancurkan oleh Iron Dome Israel.
Bahkan sirene peringatan pun tidak berbunyi.
Drone tersebut dilaporkan menghantam apartemen Tel Aviv langsung pada pukul 3:12 pagi.
“Setelah tiba di Israel dari Yaman, drone tersebut berangkat dari laut menuju Tel Aviv,” kata juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari pada konferensi pers, menurut Times Of Israel.
IDF mengidentifikasi drone tersebut sebagai Samad-3 Iran yang telah dimodifikasi untuk terbang lebih lama.
Menurut penyelidikan, sebuah drone Houthi terbang di atas Israel pada ketinggian rendah selama beberapa jam.
Lokasinya dekat dengan beberapa hotel tempat serangan terjadi dan kedutaan AS di Tel Aviv.
Hingga Jumat pagi, militer Israel belum menerima informasi yang menunjukkan bahwa serangan pesawat tak berawak itu ditujukan ke kompleks kedutaan.
Daerah yang menjadi sasaran drone Tel Aviv dilaporkan merupakan daerah tempat warga Israel dalam perjalanan bekerja atau wisatawan pergi ke pantai atau berbelanja.
Ini juga menjadi kawasan bagi warga Tel Aviv untuk menikmati kopi dan menikmati suasana Tel Aviv.
Banyak hotel di wilayah tersebut saat ini menjadi rumah bagi warga Israel yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di sepanjang perbatasan utara dan selatan selama perang yang sedang berlangsung.
Seorang pria yang tinggal di dekat lokasi kejadian mengatakan ledakan dahsyat itu tidak terduga.
“Saya tertidur dan tiba-tiba saya mendengar ledakan yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Saya pikir mungkin saya tidak mendengar sirenenya,” kata pria bernama Aviel.
“Setelah tujuh bulan mengabdi di cadangan, saya pikir kami telah meninggalkan negara ini dalam kondisi yang baik. Seluruh bangunan tertutup debu dan benda-benda berjatuhan menimpa kami di flat.”
Kelompok Houthi di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Yahya Sari, juru bicara militer Houthi Yaman, mengatakan kelompok itu telah melakukan serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv dan akan terus menargetkan Israel sebagai solidaritas dengan Palestina dalam perang di Gaza.
Sari mengatakan Tel Aviv masih menjadi target utama Houthi.
Houthi juga melaporkan meluncurkan drone penyerang dengan bahan peledak yang menghindari sistem deteksi radar pertahanan udara Israel.
(oln/khbrn/*)