Laporan jurnalis Tribunnews.com Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Intan Fauzia (19), korban tewas dalam kecelakaan maut yang melibatkan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok di Subang, dikenal sebagai anak yang penurut.
Bahkan, Intan selalu membangunkan ayahnya setiap hari untuk sholat subuh.
Bukti tersebut diungkap Abdul Rahman, ayah Intan Fauzia.
Menurutnya, latihan tersebut terus dilakukan Intan setiap hari.
“Dia punya alarm setiap pukul 03.30 untuk membangunkan saya untuk sholat subuh. Tiap jam 03.30 saya bangunkan dia,” kata Abdul saat ditemui di rumah duka, Minggu (5/12/2024).
Abdul tak menyangka Jumat pagi menjadi hari terakhir putranya membangunkannya untuk salat subuh.
“Komunikasi terakhir pada Jumat pagi saat saya bangun tidur bersama anak-anak saya lalu saya sholat subuh untuk berangkat bersama istri saya. Itu yang terakhir,” katanya.
Abdul pun mengaku mendapat informasi Intan mengalami kecelakaan pada Sabtu pekan lalu.
Saat itu, ia mencoba menghubungi putranya, namun nomornya tidak aktif.
“Saya telpon tapi tidak aktif, saya telepon ke nomor Intan tidak aktif. Mungkin itu yang terjadi. Kata guru juga tidak aktif,” ujarnya.
Kemudian keluarga seluruh korban menanyakan kondisi anaknya di rombongan sekolah.
Namun saat itu pihak sekolah masih melakukan liputan sehingga tidak terjadi kepanikan.
“Orang tua teman Intan juga ada di WA di grup, tapi di grup tidak ada respon. Karena hal itu mungkin sudah terjadi. Namun pihak sekolah tidak memberi tahu mereka tentang hal itu. Sepertinya tidak baik ditutup-tutupi, nanti orang tuanya kaget,” ujarnya.
Pada Minggu pagi (12/5/2024), 11 korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus wisata Trans Putera Fajar.
Dari 11 korban, lima diantaranya perempuan dan sisanya laki-laki.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, siswa dan guru termasuk di antara korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.