Insentif Mobil Listrik Pengaruhi Bisnis Mobil Bekas Tahun 2024

Dilansir reporter Tribunnews.com Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jualan mobil baru tidak lepas dari mobil bekas. Banyak orang membeli mobil bekas dibandingkan mobil baru, terutama karena budget.

Faktanya, pertumbuhan bisnis atau penjualan mobil bekas tidak secemerlang penjualan mobil baru. Tahun lalu, penjualan mobil baru mencapai 1 juta.

Meski belum bisa dihimpun data dari berbagai pemain mobil bekas, Indigo Auto sebagai showroom mobil bekas di Tangerang, Banten menjamin pasarnya stagnan selama setahun terakhir.

Pemilik showroom Indigo Auto Udyudi Budiman mengatakan pertumbuhan penjualan mobil pada tahun 2023 akan menurun dibandingkan tahun 2022.

“Pasar mobil bekas tahun 2023 stagnan dibandingkan tahun 2022. Tapi pasarnya bagus di tahun 2022. Dibandingkan tahun 2022, tahun 2022 sangat menarik karena pada saat itu Covid terkendali,” ujarnya. . Percakapan. Mobil Bekas, Senin (18/3/2024), Palmerah, Jakarta di Studio Tribunnews.com.

Pada tahun 2023, pasar akan terjebak karena akan ada pemilu. Namun, di penghujung tahun 2023, operator mobil dikabarkan akan dikaruniai mobil baru karena keterlambatan pengiriman atau kekurangan mendadak atau stok tidak mencukupi.

“Hal-hal inilah yang membuat kami tetap hidup dan akhirnya kami bisa menikmati pasar yang ada, meski stagnan.”

Udiudi mengatakan perpanjangan insentif pembelian mobil listrik baru yang diberikan pemerintah untuk pasar mobil pada 2024 akan berdampak pada penjualan mobil bekas hingga akhir tahun.

Kebijakan promosi mobil hybrid saat ini juga akan berdampak pada industri otomotif.

“Pendanaan untuk EV telah diperpanjang hingga akhir tahun 2024, dan rencana untuk hybrid juga sedang dalam pengerjaan. Hal-hal ini menggembirakan bagi bisnis mobil bekas, namun harus dihentikan. Kami berharap pasar dapat bergerak dan terus bergerak. pemain yang lebih berhati-hati – Hati-hati.” katanya.

Meski penuh tantangan, Udidu sangat bersyukur dengan kembali aktifnya pasar mobil bekas pasca pemilu presiden Februari lalu.

“2024 adalah tahun yang menarik. Kita sudah melihat hasil pemilu saat ini dan pasar semakin bersemangat. Dalam hal ini, pembeli yang menantikan bulan pertama tahun 2024 juga menantikan bulan pertama tahun 2024. Sekarang tahun 2024. Sekarang mereka melihat hasil pemilu dan mereka berkata, ‘Pasarnya bagus,’ katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *