Dilansir reporter Tribunnews.com Aisya Noorsyamsi
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Praktisi kesehatan masyarakat Ngabila Salama berbagi langkah yang harus dilakukan saat melakukan kontak fisik dekat dengan penderita cacar monyet (Mpox).
Pertama, jika tidak menunjukkan gejala, tidak perlu melakukan isolasi mandiri di rumah.
Kedua, segera pergi ke layanan kesehatan.
Puskesmas atau petugas kesehatan akan memantau status kesehatan setiap hari hingga 21 hari setelah paparan terakhir.
Hal ini setara dengan masa inkubasi rata-rata 3-21 hari sejak terpapar hingga timbulnya gejala, dengan masa inkubasi paling umum adalah 6-10 hari.
Ketiga, jika tidak ada gejala saat kontak fisik dekat, maka tes usap tidak diperlukan.
Namun untuk kontak seksual intim akan dilakukan tes usap pada tenggorokan, alat kelamin, atau anus, kata Ngabila dalam keterangannya, Senin (26 Agustus 2024).
Keempat, jika kontak erat menunjukkan gejala, maka akan segera menjalani isolasi mandiri dan pemeriksaan laboratorium.
Di antara kasus yang dikonfirmasi, gejala Mpox yang paling umum adalah lesi kulit, demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Apabila ditemukan lesi elastis atau bernanah pada kulit, lecet, eritema atau luka dan tukak lainnya, maka dilakukan pemeriksaan berupa usap tenggorokan, usap dubur genital, dan usap lesi kulit.
Terakhir, Ngabila menghimbau agar tidak takut menjalani tes jika mengalami gejala Mpox.
“Jangan takut mendapat stigma. Warga yang mengalami gejala bom air, meski hanya 1 kasus, dan memiliki riwayat perilaku seksual berisiko, dapat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (sepsis/RS) terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan lebih lanjut. mereka punya MPOX,” tutupnya.