Ini Strategi Kemenperin Tingkatkan Penggunaan Alas Kaki Buatan Lokal

Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia memiliki potensi industri alas kaki yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, saat ini terdapat 750 industri menengah dan 60.760 industri mikro dan kecil.

Dalam rangka meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap produk alas kaki lokal, Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian melalui satuan kerja Balai Pemberdayaan Industri Alas Kaki Indonesia (BPIPI) yang mempunyai tugas dan fungsi khusus, bergerak di bidang alas kaki, meluncurkan kampanye #IndonesiaSteps.

Kampanye ini berjalan bersamaan dengan beberapa program BPIPI lainnya, terutama Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC), yang memberikan ruang kreatif bagi para desainer untuk mengembangkan desain sepatu orisinal.

Selain itu, BPIPI juga memiliki Indonesia Footwear Network (IFN), sebuah platform digital untuk membangun kemitraan antar pelaku ekonomi industri alas kaki, mulai dari hulu hingga hilir.

Untuk memfasilitasi berbagai upaya tersebut, Indo Leather and Footwear EXPO (ILF) juga diadakan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

Pada pameran ini juga diluncurkan Outsole #IndonesiaSteps bersama Prabu Indonesia. Ini merupakan kolaborasi antara desainer IFCC, industri tunggal (SMID) dan IKM/brand (Prabu Indonesia).

“Program-program ini bersinergi untuk memastikan IKM alas kaki terus berkembang semakin kuat. Salah satu hasil program yang dilaksanakan untuk industri adalah sol buatan para pemenang IFCC, diproduksi oleh industri dan digunakan oleh IKM untuk diproduksi. menjadi sebuah produk yang bisa dijual,” kata Alexandra Arri Cahyan, Direktur Aneka Industri dan UKM Kimia, Garmen dan Kerajinan Kementerian Perindustrian saat meluncurkan Outsole #IndonesiaSteps bersama Prabu Indonesia, Jakarta, Jumat (8/ 2/2024).

Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) terinspirasi dari generasi muda dengan segala keunikannya. BPIPI ingin memberikan ruang berkreasi secara leluasa sehingga meningkatkan minat generasi muda terhadap industri alas kaki.

“Pada tahun 2023 akan terkumpul sebanyak 455 karya yang terdiri dari 180 karya pada lomba fotografi, 39 karya pada lomba videografi, dan 236 karya pada lomba desain. Pemenang lomba videografi dan fotografi akan berkolaborasi dengan sepatu IKM untuk menampilkan produk IKM , jelas Alessandra.

Peluncuran karya desain tunggal yang dihasilkan oleh perusahaan tunggal dan dilaksanakan oleh industri.

Hasil lomba desain sol mempunyai judul karya Sejeningsiji yang berarti berbeda tetapi satu dan terciptalah produk sepatu dengan judul karya Jaladara yang berarti sepatu kulit yang menunjukkan keagungan dan keberagaman Indonesia.

“Dengan adanya ornamen khas pada solnya, ini merupakan langkah awal untuk mendorong kualitas dan memajukan UKM yang lebih tangguh. Semoga proyek kolaborasi ini dapat diikuti oleh karya-karya lainnya,” tambah Alexandra.

Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Alas Kaki Indonesia Syukur Idayati menjelaskan, karya IFCC berupa desain sol diproduksi oleh PT Sole Multi idea Industry dan sepatu dibuat oleh Prabu Indonesia.

“Langkah dari Outsole Indonesia ini akan kami bagikan kepada UKM yang ingin bekerja sama dengan kami,” kata Ida.

Diharapkan dapat mempromosikan pelayanan BPIPI dan UKM industri alas kaki kepada seluruh masyarakat, membangun dan memperluas jaringan usaha antar pelaku industri, calon mitra dan industri pendukung alas kaki, serta mengenalkan kerjasama produk kepada seluruh pemangku kepentingan dan mitra BPIPI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *