Ini Penyebab Prabowo Ogah Buru-buru Resmikan BP Investasi Danantara, Bakal Kelola Rp9.504 Triliun 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tak ingin terburu-buru membentuk Badan Pengelola Investasi Energi Anagata Nusantara (BP Investasi Danantara).

Danantara nantinya akan mengelola 600 miliar dollar AS (kurs Rp 15.840) atau setara 9,504 triliun. 

Keputusan Prabowo untuk tidak terburu-buru terungkap dalam rapat koordinasi internasional antara pemerintah pusat dan daerah di Sentul International Convention Center (SICC) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).

Hassan Nasbi, Direktur Administrasi Kepresidenan, mengatakan proses Dhanantara harus dilakukan dengan hati-hati dan hati-hati agar bisa membuahkan hasil yang baik.

“Akhirnya muncullah ide untuk menciptakan, bukan mencipta, keinginan kami untuk menyatukan sumber daya kami ke dalam sebuah organisasi bernama Daya Anagata Nusantara,” kata Hassan.

Oleh karena itu, pelantikan Danantara yang semula dijadwalkan pada Kamis, 7 November 2024, ditunda hingga Prabowo kembali dari perjalanan luar negeri yang memakan waktu sekitar 16 hari.

Direktur Badan Pengelola Investasi Energi (Danantara) Anagata Nusantara Muliaman Darmansiah Haddad mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum pembentukan badan tersebut.

Penerapan Danantara ditunda menunggu revisi Undang-Undang Umum (PP) dan selesainya Keputusan Presiden (perpres).

“Iya persiapannya berjalan sangat baik, saat ini ada perubahan PP, ada dua PP, ke depan saya lihat lagi, ternyata ada perubahan PP dan keputusan Perpres,” ujarnya. . .

Persiapan ini merupakan instruksi Presiden Prabowo. Kepala Negara memintanya untuk mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum peluncuran.

“Itu dirancang untuk menjadi sempurna dan kemudian mereka memulainya,” katanya. 

Danantara akan bertindak sebagai Temasek, sebuah lembaga keuangan internasional yang berbasis di Singapura. Muliaman mengatakan, lembaga tersebut mengelola uang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Seperti namanya, lembaga pengelola uang itu tugasnya mengelola uang di luar APBN. Pemerintah ujungnya ya (seperti Temasek) sama,” kata Muliaman Haddad di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (22). /10/2024). ).

Mantan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini mengatakan, lembaganya akan fokus pada pengelolaan keuangan, berbeda dengan pekerjaan dan kegiatan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dengan demikian, dana tersebut akan lebih besar dari dana kekayaan negara Indonesia, Indonesia Investment Authority (INA). Namun kewenangan tersebut harus ditetapkan dalam undang-undang (UU).

Artinya harus dilakukan mobilisasi dulu, sekarang harus dibentuk undang-undangnya dulu, baru kemudian harus dibentuk. Setelah itu akan dilakukan diskusi dengan kementerian terkait bagaimana penerapan organisasi ini. “- kata Muliaman.

Menurutnya, BP Investasi Danantara akan mengelola seluruh dana masyarakat yang tersebar ke depannya. Oleh karena itu, pihaknya akan melanjutkan negosiasi dengan kementerian terkait terlebih dahulu.

“Stabil, terkelola. Jadi rencana keuangan negaranya seperti apa, sudah banyak diskusi dengan kementerian terkait,” ujarnya.

Muliaman akan mempersiapkan ini untuk bagian pertama. 

Ia ingin pembentukan organisasi itu segera rampung, meski belum bisa menjanjikan rampung pada akhir tahun ini.

Menurut dia, anggaran operasional badan tersebut jelas masuk dalam APBN 2025.

“Belum selesai (akhir tahun), tapi mungkin kita harus berkoordinasi dengan dinas terkait terlebih dahulu.” Jadi seperti inilah tipe otoritas investasi di Indonesia. Embrio SWF nantinya akan berkembang. Tentu saja (bergabung dengan INA),” kata Muliaman.

1. Tujuan didirikannya Dhanantara 

Danantara akan menjadi lembaga keuangan Indonesia yang melebihi anggaran pemerintah. 

Tujuan didirikannya Danantara adalah untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara secara komprehensif dan terkoordinasi. 

Berdasarkan dokumen profil BP Danantara Investment yang diperoleh dari Kompas.com, Danantara siap mencapai tujuan ambisius, terintegrasi, dan strategis dalam 5 tahun ke depan. 

Danaantara juga diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, memobilisasi sumber daya utama dan mengelola keuangan publik untuk meningkatkan pembangunan nasional dan daya saing global, menggunakan sumber daya tersebut untuk mendukung tujuan dan program pemerintah.

Muliaman Darmansiah Haddad, yang ditunjuk sebagai Direktur BP Investasi Danantara, mengatakan lembaganya akan menggunakan dana masyarakat di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Tujuan utamanya adalah untuk membangun sistem pengelolaan keuangan yang lebih efisien dan terintegrasi yang meniru pengelolaan lembaga keuangan seperti Temasek di Singapura. 

Dia mengatakan BP Danantara Investment akan lebih besar dan mencakup seluruh pertumbuhan dibandingkan Otoritas Investasi Indonesia (INA) yang saat ini bertindak sebagai dana kekayaan negara Indonesia. 

Sesuai dengan namanya, lembaga pengelola uang ini bertujuan untuk mengelola aset di luar APBN secara bertahap, kata Muliaman, Selasa (23/10/2024).

2. Kelola aset senilai $600 miliar 

Badan tersebut beranggotakan Otoritas Investasi Indonesia (INA) dan 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 7 BUMN yang bergabung dengan Danantara pada tahap awal adalah Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia dan MIND ID. 

Dengan demikian, nilai dana kelolaan atau aset kelolaan (AUM) BP Investasi Danantara dari INA dan 7 BUMN mendekati angka USD 600 miliar. 

Jadi, pada tahap pertama, Danantara mengelola perekonomian sebesar 600 miliar USD (uang RP 15.840) atau setara RP 9.504 triliun. 

Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 982 miliar USD. Hal ini menjadikan Danantara sebagai dana kekayaan negara (SWF) terbesar ke-4 di dunia. 

3. Pembentukan BP Danantara berdasarkan peraturan baru 

Mengutip pemberitaan sebelumnya, pembentukan BP Investasi Danantara membutuhkan dasar hukum yang kuat, dengan revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi salah satu pembahasan utama. Hal ini diperlukan untuk mendukung kewenangan Dhanantara dalam mengelola keuangan pemerintah secara mandiri. Sebagai lembaga keuangan baru, BP Investasi Danantara akan mendapat dukungan anggaran dari APBN 2025. 

Meski belum ada kepastian jangka waktu penyelesaiannya, Muliaman memastikan koordinasi multilembaga telah dilakukan agar BP Investasi Danantara dapat beroperasi secepatnya. Organisasi tersebut juga akan meningkatkan daya saing Indonesia dalam mengelola perekonomian. 

Mengikuti model lembaga keuangan global seperti Temasek, BP Investasi Danantara dirancang sebagai pusat investasi independen dan bertujuan untuk memberikan manfaat signifikan bagi pemerintah Indonesia. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *