Ini Kata Pengamat Energi Soal Kinerja Pertamina Mengelola Dua Blok Raksasa

MASALAH.

Menurutnya, kiprah Pertamina saat ini tidak hanya menunjukkan kemampuan BUMN dalam mendukung ketahanan dan kemandirian energi, tetapi juga akan menjadi simbol pengembangan energi nasional.

“Kinerja Pertamina di dua blok ini patut diacungi jempol. Peningkatan produksi Pertamina melalui blok besar ini sangat mendukung ketahanan energi dalam negeri,” kata Acu yang akrab disapa hari ini (28/5/2024).

Acu mengatakan, operasional migas Pertamina dan kemampuannya menggarap blok Rokan dan Mahakam bisa menjadi tanda komitmen baru dan pembangunan nasional.

Khususnya terwujudnya ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional. “Tentu tidak mudah untuk dilakukan, namun dapat menjadi kebangkitan energi nasional,” kata Acu.

Menurut Acu, produksi hulu migas Pertamina pasti berdampak besar. Tidak hanya target peningkatan migas dalam APBN yang tercapai, indikator makroekonomi seperti pajak dan devisa juga tercapai.

Acu mengatakan, akuisisi yang dilakukan Pertamina ini sejalan dengan roadmap saat kedua blok tersebut diambil alih oleh Pertamina. Kemajuan tersebut juga menjawab pertanyaan beberapa pihak yang meragukan kemampuan Pertamina mengelola dua blok besar tersebut.

“Ini menjawab keraguan sebelumnya terhadap Pertamina. Sebab, Pertamina sudah menunjukkan kemampuannya. “Sebenarnya menurutku itu sudah diduga,” lanjut Acu.

Senada, Acu berharap Pertamina tidak terlalu cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraihnya selama ini. Kedepannya, BUMN berharap dapat terus memperbarui dan meningkatkan teknologi sehingga upaya pengeboran sumur baru di dua blok besar tersebut dapat dipadukan dengan produksi sumur-sumur tua yang sudah ada.

“Langkah-langkah efisiensi manufaktur harus terus ditingkatkan, karena langkah-langkah tersebut tidak hanya akan meningkatkan produktivitas produk, tetapi juga meningkatkan kinerja keuangan,” kata Acu.

Pertamina sebelumnya menyatakan berhasil meningkatkan produksi sejak menguasai dua blok tersebut. Misalnya saja di blok Rokan, PT Pertamina sedang aktif melakukan program pengeboran melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR). Produksi minyak PHR saat ini sebesar 161.000 barel per hari (MBOPD). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tren pengendalian sebesar 158,7 MBOPD.

Terkait hal tersebut, Presiden Joko Widodo bahkan berencana meninjau langsung situasi terkini di Riau, sumur minyak terbesar di Indonesia.

Presiden Jokowi mengatakan, hal ini dilakukan untuk mengecek kondisi terkini blok Rokan, apalagi sejak Republik Indonesia resmi menguasai ladang minyak tua tersebut pada 8 Agustus 2021 yang sebelumnya dioperasikan oleh perusahaan migas asal AS, Chevron.

“Saya akan cek lagi minggu ini setelah kita dapat Chevron Amerika. Kita dapat lebih dari 100 persen, saya ingin tahu apakah pengelolaan kita lebih baik dari pada dikelola asing,” kata Presiden, Senin (27/5/2024) kemarin. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *