TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam beberapa situasi, sebagian orang terpaksa menahan keinginan untuk buang air kecil atau buang air kecil. Misalnya memberi hormat pada bendera, bekerja atau melakukan perjalanan jauh dengan angkutan umum.
Namun kebiasaan ini bisa berbahaya bagi kesehatan. Sering buang air kecil dapat menyebabkan batu ginjal.
Jika terjadi terlalu banyak, bisa timbul batu pada sistem saluran kemih (ginjal, uretra, kandung kemih, dan uretra), kata dr RSPI Sulianti Saroso Rizka Zainudin, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, SpPD, Kementerian Kesehatan di Instagram. Rabu (17/04/2024).
Selain itu, dr Rizka juga menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Saat buang air kecil, urin terkumpul di saluran kemih seperti genangan.
Buang air kecil berulang kali dapat menyebabkan penumpukan sisa urin di uretra. Itu juga bisa mencapai ginjal.
Seiring berjalannya waktu, proses penimbunan urin dapat menyebabkan penumpukan asam urat dan kalsium. Asam urat atau kalsium berikatan dengan urin kita, terutama kalsium dekat fosfat dan oksalat. Keduanya terdapat dalam urin, jelas Rizka.
Ia menambahkan, benjolan tersebut bisa mengendap dan membentuk batu, “paling sering disebut batu kalsium dan batu asam urat, seringkali di sistem saluran kemih.”
Dr Rizka berbagi lebih banyak tentang gejala yang harus diwaspadai. Ketika ada benda asing di dalam tubuh kita, ada mekanisme alami yang berusaha mengeluarkannya.
Batu saluran kemih merupakan benda asing. Jadi ada upaya fisik untuk melepas baterai. Tindakan ini akan menimbulkan reaksi atau gejala.
Gejalanya tergantung letak batu ginjalnya, kata Rizka.
Rasa sakitnya sangat menyiksa saat tubuh mencoba mengeluarkannya. Selain nyeri, pasien mungkin mengalami mual dan muntah.