TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter hewan Denny Widya Lukman menjelaskan perilaku sapi yang meminum alkohol plastik dan zat berbahaya seperti timbal.
Menurutnya, sapi yang memakan sampah tersebut akan mengalami gangguan lambung. Sapi sulit mencernanya sehingga terjadi kontaminasi bahan kimia pada tubuh sapi yang membuat organ tubuhnya tidak dapat bekerja dengan baik.
Penyakit ini biasanya membuat sapi sakit, kurus dan kering.
“Sapi dalam keadaan seperti ini umumnya tidak layak dijadikan hewan kurban karena tidak memenuhi syarat,” kata dr Denny saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (6/6/2024).
Dr Denny juga mengingatkan dampak konsumsi sapi melalui plastik dan zat berbahaya seperti timbal.
“Kalau sapi makan sisa sayur atau buah, tidak masalah. Tapi karena sapi tidak tahu membedakan, ada sapi yang makan sampah plastik atau timbal,” ujarnya.
Menurutnya, sapi akan menghadapi berbagai permasalahan jika memakan limbah berbahaya.
Namun hingga saat ini, ternak pemakan sampah tidak banyak ditemukan di sekitar Jabodetabek, melainkan di Jawa Tengah dan sekitarnya.
“Jadi yang akan dilakukan adalah dengan mengorbankan sapi yang terbaik,” ujarnya.
Dikatakannya, jika sapi sudah terlanjur memakan sampah, jika memang ingin dijadikan kurban bisa diperiksa dan dipisahkan.
Sapi sebaiknya diberikan sayuran mentah selama 6 bulan sebelum disembelih.
“Kalaupun dimakan sampah, bakteri baik di perut bisa menyaringnya sehingga dagingnya baik untuk dikonsumsi manusia,” ujarnya.
Namun, ia mengingatkan, hewan yang akan disembelih untuk kurban harus diberikan sapi terbaik, profesional, dan terjamin kesehatannya.