Inggris Kerahkan Sekitar 700 Tentara ke Siprus untuk Kemungkinan Evakuasi Warga Inggris di Lebanon

Inggris mengirimkan ratusan tentara ke Siprus untuk kemungkinan evakuasi warga Inggris

TRIBUNNEWS.COM – Inggris telah mengirimkan ratusan tentara ke Siprus untuk kemungkinan evakuasi warga Lebanon.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan London akan “meningkatkan” rencana darurat ketika Israel memperluas serangan brutalnya terhadap Lebanon.

Inggris mengirimkan sekitar 700 tentara ke Siprus untuk membantu mengevakuasi warga Inggris dari Lebanon. 

Pengumuman tersebut disampaikan pada 24 September setelah Menteri Pertahanan Inggris memimpin pertemuan yang dihadiri oleh kepala intelijen dan diplomat. 

“Kejadian beberapa jam dan hari terakhir telah menunjukkan betapa rapuhnya situasi ini, jadi pesan kami jelas: warga negara Inggris harus segera meninggalkan negaranya,” kata Menteri Pertahanan Inggris John Healey. 

“Kami meningkatkan rencana darurat,” kata Perdana Menteri Keir Starmer pada hari Selasa, memperingatkan bahwa “kita berpotensi berada di ambang” perang habis-habisan. Dia menambahkan bahwa Kementerian Pertahanan mengirim 700 tentara dan London “terus menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Lebanon.”

Serangan udara besar-besaran Israel di Lebanon selatan dan timur yang dimulai pada akhir pekan telah menyebabkan lebih dari 560 orang tewas dan hampir 2.000 orang terluka. 

Sejak pekan lalu, Israel telah tiga kali menyerang Beirut dan memperluas serangannya hingga ke wilayah Gunung Lebanon. 

Hizbullah memperluas tempat pelatihannya hingga mencakup wilayah Haifa dan kota-kota utara. Kelompok perlawanan meluncurkan rudal balistik pertamanya di pinggiran Tel Aviv pada tanggal 25 September. 

Keluarga-keluarga yang melarikan diri dari Lebanon selatan dan wilayah Bekaa di timur negara itu, yang juga masih terkena pemboman besar-besaran, melanjutkan perjalanan pada Rabu menuju ibu kota dan Suriah, yang menyambut mereka yang melarikan diri dari Lebanon.

Sementara itu, tentara Israel meminta pasukannya bersiap menghadapi invasi darat. 

Pengumuman evakuasi Inggris datang setelah London terus menekan pemerintah Lebanon selama berbulan-bulan untuk menerima nota kesepahaman yang akan memungkinkan pasukan Inggris memiliki akses militer tak terbatas ke tanah Lebanon. 

November lalu, media Lebanon melaporkan bahwa Inggris telah mendesak Lebanon untuk menerima kesepakatan tersebut.

Klausul ini termasuk memberikan kekebalan kepada personel militer Inggris dari penangkapan atau penuntutan, dengan tambahan bahwa jika ada yang ditahan, mereka harus segera diserahkan kepada pasukan Inggris. 

Klausul lain memberi mereka hak untuk bergerak keliling negara dengan bersenjata dan berseragam militer.

SUMBER: buaian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *