TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus Plt Kepala Otoritas Ibu Kota Kepulauan (IKN) Basuki Hadimuljono menjelaskan penggunaan anggaran pembangunan infrastruktur IKN saat rapat kerja (raker) dengan Komite Eksekutif V DPR Hari ini. Kamis (6 Juni 2024).
Dalam paparannya, Basuki mengungkapkan anggaran pembangunan infrastruktur di IKN pada tahun 2024 mencapai Rp37,4 triliun.
Anggaran tersebut terbagi dalam empat proyek yaitu sumber daya air, jalan tol, Cipta Karya, dan perumahan.
Untuk proyek sumber daya air, perkiraan dananya sebesar Rp 1,57 triliun dengan rincian pembangunan Pengendalian Banjir Sanggai 1 A Tingkat Lanjut (KIPP), Pengelolaan Banjir Sungai Sepaku, serta pembangunan Waduk KIPP dan DAS Pemaluan.
Infrastruktur sumber daya air Rp 1,57 triliun dengan KIPP Pengendalian Banjir DAS Sanggai Tingkat Lanjut progres 100 persen dan pembangunan sekitar 20 waduk dengan KIPP progres 96 persen, kata Basuki, dikutip di YouTube DPR RI.
Selain itu, untuk proyek Bina Marga, Basuki mengungkapkan kebutuhan anggaran mencapai Rp17,56 triliun, terbesar dibandingkan proyek lainnya.
Informasi mengenai proyek Binu Marga adalah pembangunan akses jalan menuju masjid di kawasan IKN dan dermaga angkutan, jalan raya sisi barat dan timur, jalan tol serta pembangunan bandara VVIP.
“Termasuk pembangunan tol Seksi 5A, progresnya sudah 85 persen.” Pada Seksi 3B progresnya sudah 83 persen dan penggandaan Jembatan Pulau Balang bentang pendek progresnya sudah 74 persen.”
“Progres jalan akses bandara sudah mencapai 18 persen, Jalan Sumbu Kebangsaan sisi barat 14 persen, sisi timur 10 persen, dan Jalan Pengumpan Kecamatan di kawasan IKN 73 persen,” jelas Basuki.
Proyek selanjutnya adalah Cipta Karya dengan anggaran Rp 11,42 triliun.
Rincian proyek Cipta Karya ini adalah penataan Poros Nasional II, pembangunan gedung dan kawasan perkantoran Kementerian Koordinator dan Kawasan Rumah Nusantara.
Basuki berharap seluruh proyek Cipta Karya bisa beroperasi pada Juli 2024.
Terakhir, ada proyek perumahan yang mencakup perumahan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan anggota TNI-Polri.
Proyek ini memiliki anggaran sebesar Rp6,86 triliun.
“Untuk perumahan Menteri progresnya 91 persen, progres perumahan Polri dan BIN 58 persen, ASN 53 persen, dan Paspampres 48 persen.”
“Total okupasi ASN, Polri, BIN dan Paspampres sebanyak 47 tower dan kini menjadi 14 tower. Sejak Agustus akan ada 12 tower yang diresmikan,” kata Basuki.
Daftar informasi mengenai keempat proyek IKN dapat Anda temukan di sini:
1. Proyek Pengendalian Banjir DAS Sanggai 1A Tingkat Lanjut (KIPP) Penataan dan Penataan Pengelolaan Banjir Sungai Seku Kawasan Bendungan Sepaku Semoi Pembangunan Waduk Pamaluan DAS KIPP
2. Proyek Bina Marga Pembangunan jalan akses masjid di kawasan IKN dan dermaga angkutan di Jalan Sumbu Kebangsaan sisi barat dan sisi timur atau jalan lingkungan di kawasan tol IKN. Seksi 1, Seksi 3A, Seksi 3B, Seksi 5A, Seksi 5B-1, Seksi 5B-2, Seksi 6A, Seksi 6B dan Seksi 6C-1 Pembangunan Tol VVIP Sisi Runway Seksi 1 Tol Bandara Sepinggan-Balsam Menggandakan Akses Jalur Pendek Jalan Menuju Bandara VVIP Jembatan Pulau Balang II
3. Proyek IPA Cipta Karya dan bangunan pendukung SPAM Sepaku serta jaringan pipa IPAL 1, 2, 3 KIPP IKN dan jaringan pipa 1 KIPP IKN TPST. Penataan negara poros II. Poros Tripraja dan Pembangunan Gedung Sistem Proteksi Kebakaran KIPP Tahap I di Kawasan Istana Kepresidenan di Gedung IKN di Area Kantor Kementerian Koordinator, Kementerian Sekretariat Negara, PUPR dan Kantor Sarana dan Prasarana Negara OIKN Tahap II. wilayah nusantara
4. Optimalisasi proyek perumahan dan pengelolaan IKN dan HPK II. tahap pembangunan perumahan pekerja (HPK) Asrama Teknologi Pintar PSSI dukung Rusun ASN dan shelter vertikal Hankam untuk staf TNI Perumahan Modular TNI
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Lebih banyak artikel terkait pemindahan ibu kota negara