Industri Otomotif Eropa Limbung, Audi Dikabarkan Jual Pabrik Belgia ke Perusahaan China

TRIBUNNEWS.COM – Industri otomotif Eropa menghadapi tekanan yang kuat, dengan masuknya produk asal China yang bekerja keras di pasar di kawasan ini.

Kabarnya Audi yang merupakan salah satu merek Volkswagen akan dijual ke perusahaan mobil China Nio. Kabar tersebut diberitakan oleh media Belgia De Tijd. 

De Tijd mengabarkan, Nio sedang mempertimbangkan untuk membeli pabrik Audi di Vorst/Forest, Belgia. 

Namun kabar tersebut baru-baru ini dibantah oleh pendiri sekaligus CEO Nio, William Li.

Audi saat ini mengoperasikan pabrik mobil di Vorst/Forest, salah satu dari 19 kota yang membentuk Wilayah Ibu Kota Brussel, Belgia.

Pabrik Audi di sini memproduksi model Audi Q8 e-tron dan mempekerjakan 2.910 orang.

Karena buruknya penjualan model ini, produksi akan dihentikan mulai tahun depan, setelah itu Audi diperkirakan akan menutup pabriknya.

Menurut artikel De Tijd, tim Nio telah mengunjungi pabrik dalam beberapa minggu terakhir dan kemungkinan akan mengajukan permohonan sebelum batas waktu 23 September.

Alasan utamanya adalah Nio, seperti produsen mobil listrik Tiongkok lainnya, menghadapi tarif UE atas impor dari Tiongkok. 

Sejumlah pabrikan Tiongkok telah secara aktif mempertimbangkan atau sedang dalam proses mendirikan pabrik di Eropa untuk menghindari peraturan tersebut.

Mengutip Car News China, pabrik tersebut digunakan untuk membuat kendaraan listrik dan merupakan kendaraan listrik terkemuka.

Hal ini menjadikan industri Belgia kandidat yang lebih baik dibandingkan beberapa industri lain di Eropa.

“Bisakah kita membeli perusahaan yang bahkan tidak bisa membeli Audi?” kata William Li.

Pernyataan William Li disebut-sebut membuat banyak investor Nio lega mengingat pendapatan Nio sedang menurun.

Meskipun memiliki pabrik di Eropa dapat memberikan Nio dorongan yang sangat dibutuhkan untuk penjualannya di Eropa, hal ini masih merupakan sebuah pertaruhan.

Hal ini mengingat rendahnya tingkat penjualan mobil Nio saat ini. 

William Li sendiri mengatakan bahwa pembelian seperti itu hanya akan membuat mereka merugi. Ia menegaskan, Nio berhati-hati dalam berinvestasi pada aset tetap, kecuali stasiun penukaran baterai.

Sumber: Autohome, Teknologi Cepat/Berita Otomotif China

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *