Industri Hulu Migas Kasih Saran Ini ke Pemerintah Jika Kebijakan HGBT Diperpanjang

Laporan reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pelaku pencairan minyak dan gas (migas) yang tergabung dalam Indonesian Petroleum Association (IPA) menyampaikan sederet saran kepada pemerintah, jika kebijakan Amerika Serikat mengenai Penetapan Harga Gas Bumi (HGBT) ) Memperluas $6 per MMBTU ke industri.

Perlu diketahui bahwa rencana HGBT akan berakhir pada tahun 2024 dan pemerintah telah mengindikasikan bahwa insentif harga gas alam industri akan diperpanjang hingga US$6 per MMBTU.

Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolijn Wajong mengatakan produsen gas bumi akan terus mengikuti rencana HGBT, jika diperpanjang maka pemerintah harus mempertimbangkan keekonomian harga gas dengan biaya produksi gas. setiap resep baik-baik saja.

“Kami ingin penyedia ini berkelanjutan, bantu kami membuat rencana HGBT yang tahun ini belum selesai dengan baik, untuk rencana baru tetap memperhatikan keekonomian,” kata Marjolijn, Selasa (7/4/2024).

Marjolijn, dalam produksi gas bumi, memiliki Kontraktor Kerja Sama (KKK) bersama dengan Badan Usaha Khusus Kegiatan Migas Sungai (SKK Migas) dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. menghitung bersama-sama biaya operasional dan harga gas strategis dengan mempertimbangkan harga keekonomian gas. Hal ini penting untuk menjamin keberlanjutan produksi gas alam.

“Sebenarnya pemerintah mengawasi perekonomian dengan sangat ketat. Anda tahu, kami dari awal sungai, sungai, dan gas selalu bekerja sama dengan SKK Migas dan Ditjen Migas dengan biaya yang sudah diketahui dengan baik, sehingga Anda mendapatkan ini. Rencana HGBGT di sistem “Jadi bagus untuk pengembang terus, karena perekonomian tidak terganggu, tapi hilir juga harga bagus” jelasnya.

Menurutnya, HGBT harus menjadi salah satu isu dari seluruh agen yang terlibat dalam implementasi kebijakan tersebut.

“Apa yang harus dikatakan tentang masa depan setelah tahun 2024,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membuka peluang perluasan kebijakan harga gas ke sektor energi bawah. Salah satu pertimbangannya adalah pengaruh biaya produksi.

Kebijakan tersebut diketahui mengindikasikan harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 kelompok industri. Yaitu pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *