Indonesia Tak Gentar Malaysia-Singapura Kerjasama Bangun Kawasan Ekonomi Khusus

Wartawan Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz melaporkan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia siap bersaing dengan Malaysia dan Singapura seiring kedua negara berkolaborasi membangun zona ekonomi khusus lintas batas pertama di Asia Tenggara.

Investasi oleh Sekretaris Jenderal Dewan KEK Nasional Bambang Wijanarko; Kepala Departemen Kerja Sama dan Komunikasi Bambang Wijanarko mengatakan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Batam akan semakin kompetitif.

Batam saat ini memiliki 3 Kawasan Ekonomi Khusus. Teknik Aero Batam, Ada KEK Nongsa dan KEK Tanjung Sauh. Kawasan Ekonomi Khusus dekat Batam Ada pula Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang khususnya di Bintan.

Selain itu, Batam memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Nipah dan KEK Wisata Medis Internasional Batam yang sedang dibangun.

“Kita akan bersaing. Kita perlu memastikan berbagai kawasan ekonomi khusus di Batam menjadi lebih kompetitif.” .

Dia mengatakan, Ketua Dewan Nasional KEK Airlangga Hartarto sudah memberikan instruksi terkait KEK Nongsa.

Nongsa Digital Park (NDP), Batam, dikutip kek.go.id. Zona terpadu untuk bisnis digital yang berlokasi di Nongsa.

Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa adalah bisnis digital, Dikatakan cocok untuk pusat data dan pengembangan perumahan.

Salah satu arahan yang diberikan Airlangga adalah KEK Nongsa dapat menyediakan listrik berkelanjutan dengan harga kompetitif.

“Sehingga kami berharap data center yang dihadirkan ini dapat menjadi ekosistem baru bagi perkembangan ekonomi digital,” kata Bambang.

“Kami mencoba menciptakan ekosistem digital dengan pusat data ini,” tambahnya. Ini sebagai upaya mendorong sektor digital.”

Bambang mengatakan berbagai insentif yang ditawarkan selama ini akan lebih ditingkatkan.

“Insentif yang sudah diberikan selama ini akan kita coba perbaiki, mungkin menggiurkan, tapi kita coba lakukan. Kita bisa melakukan penyesuaian,” kata Bambang.

Ia mengatakan pihaknya tengah melakukan perubahan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 40 (PP) Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.

Dalam pergeseran ini, Pihaknya sedang mengkaji banyak insentif yang ada saat ini agar lebih kompetitif.

“Ke depan, kami siap melihat apakah kami dapat menciptakan insentif keuangan yang kompetitif atau dukungan lain seperti imigrasi dan lapangan kerja yang dapat meningkatkan daya saing KEK. Kita harus bersaing,” pungkas Bambang.

Sebelumnya, Kontan mengutip Bloomberg yang menyebutkan Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli mengatakan pihaknya akan mengembangkan zona ekonomi khusus dengan Singapura. Ini merupakan jalur lintas batas pertama di Asia Tenggara dan diharapkan dapat menarik investasi baru dan meningkatkan perekonomian.

“Langkah terakhir sudah kami ambil. Kedua belah pihak akan menandatangani perjanjian tersebut dan zona tersebut akan diterapkan pada bulan September, kata Rafizi.

Penanaman Modal Dewan KEK Nasional Bambang Wijanarko; Sekretaris Jenderal Kerjasama dan Komunikasi;

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *