TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia merupakan pemasok energi utama Timor Timur.
Timor Timur merupakan negara penghasil minyak dan gas yang mengandalkan sektor energi sebagai sumber pendapatan utamanya.
Namun Timor Timur masih membutuhkan energi dari negara tetangga seperti Indonesia.
Timor Timur dan Indonesia bekerja sama di bidang energi.
Indonesia telah memenuhi kebutuhan energi Timor Timur selama 40 tahun.
Indonesia memasok listrik melalui Pertamina International Timor S.A (PITSA).
Saat ini, struktur kepemilikan saham PITSA terdiri dari 50% saham di PT Pertamina Patra Niaga, 45% saham di PT Pertamina Retail, dan 5% saham di mitra lokal Timor Leste, 4-Concorcio Timor Progresso (4-CTP).
PITSA berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan dan jet, LPG, pelumas dan petrokimia untuk menjamin pasokan energi di wilayah Timor-Leste.
Guna menjamin keberlangsungan kerja PITSA dan keselamatan kerja, Komite PT Pertamina Patra Niaga melakukan peninjauan terhadap pengelolaan unit operasional PITSA yang beroperasi di wilayah Dili Timor-Leste.
Pasokan energi, termasuk petrokimia seperti BBM, LPG, jetfuel, dan aspal untuk pembangunan jalan, berada dalam kondisi aman, kata Komisaris Ego Syahrial, Presiden Perusahaan Minyak Nasional, saat meninjau langsung unit operasional PITSA di Timor Timur. oleh Komisaris Mohamed Yous begitu pula Anwar.
Melalui PITSA, Pertamina Patra Niaga bergerak dalam bidang distribusi bahan bakar Pertamax (RON 92), Pertadiesel, Avtur, pelumas, dan produk petrokimia.
Saat ini PITSA mengoperasikan satu SPBU di Dili, satu SPBU di Bebora, satu SPBU di Becola, satu SPBU di Metiot, Comoros Airport and Aircraft Services (ADIPS), serta mengelola pompa LPG curah (SPBE) di Tibal , dengan titik pasokan berasal dari unit operasi Pertamina Patra Niaga yang berbasis di Indonesia seperti Surabaya, Kupang dan Atapupu, dan anak usahanya Pertamina International Marketing & Distribution (PIMD) di Singapura) Pte. doo
Rata-rata konsumsi bahan bakar di Timor-Leste mencapai 5.854 kiloliter (KL) per bulan. Sedangkan LPG mencapai 28 metrik ton (MT) per bulan, dan alokasi pasokan ke Avtura sebanyak 140 KL per bulan. Sementara itu, volume pendistribusian produk minyak pelumas mencapai 11 KL per bulan.
Usai evaluasi, komisi menyampaikan apresiasi atas hasil kerja pada semester I tahun 2024. Dengan kinerja yang baik ini, kami berharap PITSA dapat menjadi model bagi anak usaha Pertamina Patra Niaga dan mampu terus meningkatkan penjualan dan ekspansi. pasar di Timor Timur”, tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panitia Ego dan Pertamina Patra Niaga juga mengucapkan terima kasih kepada petugas bengkel bandara, SPBU, dan SPBU. dan menekankan pentingnya mengedepankan aspek keselamatan atau health, safety, security and environment (HSSE) dalam kehidupan dan budaya sehari-hari karyawan PITSA. Ini termasuk memeriksa fasilitas dan fasilitas serta melakukan latihan simulasi darurat.
Plt Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, Pertamina Patra Niaga dan anak perusahaan terus memperluas produk bahan bakar dan pelumas premiumnya, termasuk operasional bengkel dan gudang di luar negeri.
“Sebagai anak perusahaan Pertamina yang mengelola rantai bisnis pemasaran, kami terus berupaya untuk berekspansi dan go global. Hal ini dicapai dengan memberikan peluang bagi produk-produk berkualitas Pertamine untuk memasuki pasar luar negeri yang lebih luas,” kata Heppy. “
Sumber: Berita Kota