Indonesia dan Vietnam Perluas Kerja Sama Budidaya Sektor Perikanan

Laporan jurnalis Tribunnews.com Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia memperluas kerja sama dengan Vietnam di bidang budidaya perikanan seperti tuna, rumput laut, dan lobster.

Menteri Kelautan dan Perikanan Shakti Wahu Trengono mengatakan kerja sama dengan Vietnam telah dilaksanakan dalam bidang budidaya lobster di Jempirana, Bali.

Tanaman lobster tersebut kini berada pada tahap pemeliharaan selama tiga bulan.

Budidaya lobster di Jembran dilakukan dengan teknik serupa dengan di Vietnam, yakni menggunakan keramba pada kedalaman 15 hingga 20 meter.

Dan tata cara penanganan, penyegaran, penyortiran dan pemeriksaan mutu benih lobster bening di stasiun karantina ikan sebelum diangkut kembali ke unit budidaya.

“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam terhadap pengembangan perikanan, khususnya produk lobster di Indonesia,” kata Menteri Drenggono dalam keterangannya, Jumat (9 Juli 2024). .

Ia menjelaskan, banyak kemajuan dalam budidaya yang dicapai bersama, antara lain perubahan teknologi pengelolaan lobster melalui pengembangan prosedur operasi standar perawatan lobster yang diterapkan di Vietnam dan diadopsi di Indonesia.

“Kami yakin perbedaan ini akan mengurangi risiko kematian dan meningkatkan kelangsungan hidup lobster yang dibudidayakan,” ujarnya.

Setelah keberhasilan pelaksanaan kerja sama tersebut, Menteri Trengono mengajak Vietnam untuk mengembangkan kerja sama produk budidaya ikan tuna dan rumput laut.

“Saya mengundang investor Vietnam untuk berinvestasi pada tuna dan rumput laut di Indonesia,” ujarnya.

Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Phung Duc Tien, menyatakan kesiapannya melaksanakan kerja sama budidaya ikan tuna dan rumput laut dengan menandatangani perjanjian kerja sama.

Menurut Fung, Indonesia mempunyai potensi besar untuk produk budidaya ikan tuna dan rumput laut.

“Kami akan menyiapkan proyek kerja sama budidaya tuna dan rumput laut,” tutupnya.

PT Idovin Aquaculture International, salah satu perusahaan yang berinvestasi di bidang budidaya perikanan di Indonesia, mengakui kerja sama Indonesia dan Vietnam sangat membantu pengembangan penangkapan lobster.

Juru bicara PT Idovin Aquaculture International Adinda Cresheilla mengatakan perusahaan telah menginvestasikan $4 juta atau sekitar $20 juta selama lima tahun ke depan untuk budidaya lobster di Keramba Jaring Terapung (KJA) Jembrana di Bali.

“Bekerjasama dengan Vietnam, kami mempelajari etika kerja, disiplin nelayan serta teknologi dan ilmu pengetahuan. “Kami yakin dengan latihan ini akan dihasilkan kepiting yang berkualitas,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *