Laporan reporter Tribune.com Lita Febriani
Tribune News.com, Jakarta – Sejak tahun 1990, Indonesia dan China telah menjalin hubungan diplomatik. Seiring berjalannya waktu, kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Perkuat kerja sama, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian menggelar “Seminar Perdagangan dan Kerja Sama Industri Indonesia-China” pada Kamis (16/5/2024) di Gedung Kementerian Perindustrian Jakarta Selatan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI Eco S.A. Kahanto mengatakan pemerintah Indonesia akan terus menerapkan strategi reformasinya.
Hal ini akan menciptakan lebih banyak peluang kerja sama ekonomi dan komersial antara kedua negara.
Membuka acara pada Kamis (16/5/2024), Echo menyampaikan: “Saya berharap delegasi Tiongkok dan Indonesia dapat menjalin kerja sama dan jaringan investasi di kedua negara melalui acara ini.”
Dalam dua dekade terakhir, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok mencatat tren positif sebesar 19% pada tahun 2019 hingga 2023, dengan perdagangan impor dan ekspor kedua negara mencapai $127,8 miliar pada tahun 2023.
Kemudian investasi Tiongkok mencapai 28,4 miliar dolar pada tahun 2019 hingga 2023, investasi pada sektor manufaktur mengambil porsi investasi terbesar di Indonesia, yaitu 54 persen atau 15,4 miliar dolar. Tiongkok merupakan investor terbesar kedua di Indonesia.
“Kementerian Perindustrian RI bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian, dimana kami menerapkan 11.500 kode Harmonized System (HS) dan 539 Standar Klasifikasi Bidang Usaha Indonesia (KBLI) sebagai pedoman kami,” jelas Eko.
Kementerian Perindustrian tertarik untuk memfasilitasi masuknya investor asing yang berinvestasi di Indonesia, khususnya dunia usaha yang mendorong pengembangan industri di Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menawarkan lingkungan yang menguntungkan bagi investor yang ingin berbisnis di Indonesia, serta insentif perpajakan berupa keringanan pajak pemerintah seperti tax holiday, tax tunjangan, dan super-deductible tax.
Insentif ini difasilitasi pemerintah untuk menguntungkan kedua belah pihak, investor dan Indonesia sendiri.
Selain itu, Kementerian Perindustrian (Menperin) telah merekrut tenaga profesional industri sebanyak 38.387 orang pada tahun 2023 melalui program pelatihan tenaga industri dan pemberian pelatihan profesi industri, peningkatan kualitas dan kuantitas pekerjaan industri serta pemenuhan kebutuhan kerja yang diperlukan menurut investor. ‘Dia membutuhkannya.
Oleh karena itu kehadiran delegasi dari Tiongkok pada kesempatan penting ini sangat menjadi kepentingan kami, tambah Eko.