TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Australia akan memperkuat kemitraan dengan menerapkan resolusi mengenai perlakuan terhadap anak-anak yang terkait dengan kelompok teroris, yang disetujui pada bulan Mei dalam forum Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) di Wina, Austria. 2024.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Prof mengomentari topik ini. dr. H.Mohammad Rayko Amelza Dahniel, Mgr. Dia mengatakan kedua negara memiliki keprihatinan yang sama mengenai masalah ini.
Oleh karena itu, implementasi resolusi tersebut memerlukan dukungan penuh dari Polisi Federal Australia (AFP).
“Indonesia dan Australia memiliki keprihatinan yang sama terhadap isu anak terkait terorisme, sehingga AFP memerlukan dukungan dalam mengimplementasikan resolusi tersebut,” kata Komisaris Jenderal Rico dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/7/2024).
Disajikan sebagai inisiatif BNPT untuk keanggotaan Indonesia di CCPCJ tahun 2024-2026, resolusi tersebut mendukung komitmen global untuk mengakhiri kekerasan.
“Juga melindungi anak sebagai strategi jangka panjang melawan terorisme,” ujarnya.
Menyusul hal tersebut, BNPT mendukung pertemuan Inter Governmental Expert Group (IEG) untuk membahas pedoman penanganan anak yang terlibat terorisme.
Pertemuan tersebut dijadwalkan awal tahun depan.