India Ekspor Puluhan Drone Pembunuh ke Israel Seharga Rp 82 Miliar

Liputan Tribunnews.com oleh Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – India telah mengirimkan 20 pesawat pengintai jarak menengah dan jauh (MALE) Hermes 900 ke Israel dari pabrik senjata Adan-Elbit Advanced Systems.

Berita tersebut dilaporkan oleh surat kabar lokal Israel Yedioth Ahronoth. Konon, India telah mengirimkan puluhan paket drone ke Israel.

Pengerahan kendaraan tak berawak dari India ke Israel terjadi pada akhir Oktober tahun lalu, menyusul dimulainya perang di Gaza dengan kerja sama antara Adani Defense dan Space of India dan Elbit Systems of Israel.

Yedioth Ahronoth berkata tentang Al Mayadeen: “Sejak awal perang, India telah menyediakan artileri dan senjata kepada pasukan pendudukan Israel, menunjukkan kerja sama strategis antara India dan pendudukan Israel.”

Adani-Elbit Advanced Systems awalnya didirikan untuk memasok drone Hermes 900 ke militer India.

Namun, setelah pabrik persenjataan Israel dirusak oleh rudal musuh, tentara Netanyahu menghadapi kesulitan dalam memperoleh senjata perang dan terancam oleh krisis amunisi di tengah panasnya konflik dengan Hamas dan Hess Bola.

Hal ini menyebabkan Netanyahu membujuk militer India agar pabrik senjatanya di Hyderabad siap memasok pesawat Hermes 900 untuk membantu militer Israel melancarkan serangan militer terhadap militan Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon.

“Elbit telah mengumumkan keadaan darurat untuk dukungan harian terhadap penjajah Israel dengan amunisi, senjata, sarana dan rudal setelah Hizbullah menargetkan beberapa pabrik militer Israel,” lapor media Yedioth Ahronoth.

Fitur Drone Hermes 900 Buatan India

Drone Hermes 900 yang diimpor Divisi 166 Angkatan Udara Israel ini memiliki bobot 970 kilogram, berat maksimum 350 kilogram, dan ketinggian maksimum 30.000 meter.

Drone dioperasikan dari jarak jauh dari stasiun kendali darat (GCS) menggunakan tautan dan transmisi data waktu nyata.

Namun drone tersebut mampu melaju dengan kecepatan maksimal 112 km per jam dan mampu menyelesaikan misi serangan jarak jauh hingga 36 jam.

Perlu diketahui juga bahwa drone ini dilengkapi dengan berbagai sensor dan muatan seperti elektronik/inframerah (EO/IR), radar sintetis (SAR), radar patroli maritim, sistem persinyalan (SIGINT), dan peperangan elektronik. (Yang itu). ) Kemampuan.

Meski memiliki kecanggihan seperti itu, tidak mengherankan jika drone Hermes 900 menjadi senjata termahal di masa pendudukan militer Israel. 82 miliar Rp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *