Independensi KPK Seringkali Terancam Intervensi Politik, Romo Benny Minta KPK Memiliki Integritas

Laporan Vako Farsianos, reporter Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus punya integritas dan keberanian, kata pakar komunikasi politik Antonios Beni Sostio.

Pasalnya, independensi KPK kerap terancam oleh campur tangan politik, meski kredibilitas publiknya tetap terjaga.

Dia menegaskan, pimpinan KPK harus memiliki kualitas sebagai negarawan, bebas dari campur tangan politik, dan fokus menyelesaikan permasalahan pokok negara.

Beni dalam keterangannya, Selasa (23/7/2024), mengatakan, “Dan untuk menjalin kerja sama yang efektif dengan lembaga lain, kejujuran adalah kualitas utama yang harus dimiliki seorang pimpinan KPK.”

Beni mengatakan, integritas pimpinan KPK sangat penting, keputusan dan tindakan diambil berdasarkan prinsip etika, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau tekanan pihak luar.

Dia menjelaskan, pimpinan KPK harus berani menghadapi tekanan dan tantangan yang muncul dalam pemberantasan korupsi.

Menurut Beni, pimpinan KPK harus berani mengambil risiko dan tidak takut menghadapi petinggi yang terlibat praktik korupsi.

Beliau mengatakan, “Negarawan adalah pemimpin yang berpandangan jauh ke depan, selalu memikirkan kepentingan negara dan bangsa. Mereka tidak berurusan dengan kepentingan sektoral atau politik yang sempit, namun mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan terhadap masyarakat secara keseluruhan. katanya

Ia mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar KPK adalah campur tangan politik.

Pemilihan pimpinan KPK secara politis dapat mengancam independensi lembaga antirasuah tersebut.

Sebab, interaksi antara kekuatan politik dan penegakan hukum kerap menimbulkan dinamika yang mempersulit upaya pemberantasan korupsi.

Kredibilitas Komisi Pemberantasan Korupsi sangat penting dalam meraih dukungan masyarakat. Tanpa dukungan masyarakat yang kuat, maka sulit bagi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk berfungsi secara efektif. Walaupun Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai banyak kasus penting, banyak kasus kontroversial dan negatif. telah berhasil ditangani. Pendapat beberapa pihak dapat menghancurkan kredibilitas lembaga ini.”

Menurut Bani, kelompok yang terlibat praktik korupsi mempunyai kepentingan mendasar dalam mempertahankan status quo.

Dia mengatakan, berbagai cara kerap dilakukan untuk menggagalkan upaya KPK, baik melalui tekanan politik maupun media.

Beni mengatakan: “KPK harus dapat bekerja sama dengan baik dengan lembaga lain, seperti kepolisian dan Kejaksaan Agung, agar perkara korupsi dapat ditangani dengan mudah. ​​Buruknya koordinasi atau campur tangan pejabat dapat menghambat efektivitas lembaga ini. “

Menurut dia, untuk mengatasi campur tangan politik, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat independensi KPK dalam menjalankan tugasnya.

Termasuk proses seleksi pimpinan KPK dan pemantauan pengaruh politik terhadap keputusan strategis lembaga. KPK harus menjadi model transparansi dan akuntabilitas. Proses penyidikan dan penegakan hukum yang dilakukan KPK harus transparan dan transparan kepada publik. , itu sensitif,” tegas Benny.

Selain itu, Báni menekankan pentingnya memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemberantasan korupsi, dan peran Komisi Pemberantasan Korupsi dalam pelaksanaan tugasnya harus ditingkatkan.

Ia meyakini kampanye antikorupsi yang efektif juga dapat berkontribusi pada semakin kuatnya dukungan masyarakat terhadap KPK.

Selain itu, media dan LSM berperan penting dalam memantau dan mendukung upaya KPK, kata Beni.

Ia mencontohkan kasus abad ini dan kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi pemerintah.

Menurutnya, kasus ini memberikan gambaran mengenai peran dan tantangan yang dihadapi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pemberantasan korupsi.

Kasus-kasus ini juga memberikan pembelajaran berharga bagi KPK dalam menghadapi tekanan politik dan upaya pelemahan lembaga tersebut. Pemberantasan korupsi juga harus memperhatikan persoalan etika, kata Beni.

Beni menjelaskan, KPK akan terus memperkuat independensinya, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta memperkuat kerja sama dengan lembaga lain ke depannya.

Dengan begitu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat terus menjadi harapan bangsa Indonesia dalam memberantas korupsi dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan.

Beni menambahkan, pemimpin KPK yang ideal adalah yang memiliki integritas tinggi, melihat kepentingan nasional secara jernih, dan mampu mengatasi berbagai tantangan yang kompleks.

Ia menambahkan: “Hanya dengan cara inilah Komisi Pemberantasan Korupsi dapat memenuhi harapan masyarakat Indonesia akan pemerintahan yang bersih dan jujur.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *