Indeks Masyarakat Digital Indonesia Gambarkan Tingkat Literasi dan Keterampilan Digital

Kata jurnalis Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) mempunyai peran strategis dalam mendukung pengembangan kompetensi talenta digital nasional, khususnya sebagai database pengambilan kebijakan.

IMDI dirancang untuk memberikan gambaran luas mengenai literasi dan keterampilan digital masyarakat Indonesia.

Hari Budiarto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan pengukuran IMDI ​​akan dilakukan setiap tahun mulai tahun 2022.

Landasan pembentukan IMDI ​​memiliki empat pilar utama, yaitu infrastruktur dan ekosistem digital, keterampilan digital, pemberdayaan, dan lapangan kerja daerah, kata Hari saat pembukaan hasil pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2024, di Jakarta Selatan, Selasa. (10/9/2024).

Menurut dia, data di IMDI ​​menunjukkan kondisi masyarakat digital di 514 kabupaten dan kota di Indonesia.

“Secara khusus IMDI ​​menunjukkan hasil pengukuran kompetensi dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan,” ujarnya.

Pada tahun 2024, IMDI ​​akan diluncurkan untuk ketiga kalinya dengan pengumpulan data melalui survei tatap muka di 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Hasil IMDI ​​2024 sebesar 43,34 menunjukkan peningkatan sebesar 0,16 poin dibandingkan tahun lalu yang berarti kesiapan digital masyarakat mengalami peningkatan.

Skor kunci dalam IMDI ​​2024 antara lain pilar Infrastruktur dan Ekosistem dengan indeks 52,70, pilar Keterampilan Digital dengan indeks 58,25, pilar Pemberdayaan dengan indeks 25,68, dan ketenagakerjaan. indeks 38.09.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Ari Setiadi menjelaskan IMDI ​​​​penting bagi Indonesia untuk mencetak talenta-talenta digital yang kompeten dan siap bersaing di era transformasi digital global.

Kominfo saat ini sedang melakukan pemetaan kesenjangan keterampilan di berbagai daerah di Indonesia, dan data tersebut dapat menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun kurikulum dan mengembangkan talenta digital secara lebih efektif dan efisien.

“IMDI akan membantu kita mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan pengembangan sumber daya manusia digital di setiap daerah, sehingga kita dapat merancang kebijakan yang mendukung peningkatan kemampuan digital masyarakat,” kata Budi Ari.

IMDI juga akan dijadikan pedoman strategis daerah dalam menyusun program pengembangan SDM digital yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah.

Pada acara peluncuran tersebut, Kominfo menyerahkan IMDI ​​Early Adopter Awards kepada Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang telah mengadopsi IMDI ​​sebagai tolok ukur dalam perencanaan pembangunan daerah.

Selain itu, 6 kabupaten/kota dengan nilai IMDI ​​“Sangat Tinggi” juga mendapat penghargaan, yakni Kota Padang 52,71, Kota Jakarta Pusat 52,58, Kota Bandung 52,99, Kota Malang 52,64, Kota Denpasar 52,54, dan Kabupaten Buleleng 52,76.

Sebagai bagian mendukung inovasi, Menkominfo juga memberikan penghargaan kepada para pemenang AI Hackathon yang berkontribusi dalam pengembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *