Berita Tribun.
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan telah mengajukan proposal kepada Badminton Korea Selaran (BKA) sebagai federasi bulu tangkis negara tersebut.
Pemerintah meminta BKA mencabut larangan pemain nasional mengikuti turnamen bulu tangkis BWF.
Hal ini diumumkan oleh Lee Jong-woo, Direktur Jenderal Olahraga Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan dalam konferensi pers.
Dia menjelaskan alasan permintaan tersebut.
Aturan yang dikeluarkan BKA dimaksudkan untuk membatasi hak atlet yang berlatih di tingkat nasional untuk terus berkompetisi di tingkat internasional.
Untuk itu, disarankan agar instansi perpajakan segera membatalkan peraturan tersebut di atas.
“Tidak satu pun dari 44 cabang olahraga di Olimpiade atau Asian Games yang melarang atlet nasional berpartisipasi dalam kompetisi internasional,” kata Lee Jong-woo, dikutip surat kabar Korea Jungang Daily.
“Ini melanggar kebebasan pribadi pemain.”
Lanjutnya, oleh karena itu, kami meminta asosiasi segera mencabut perintah tersebut. 15 Desember 2023. (STR/AFP) Pemain muda Korea Selatan bersinar di Taiwan Tai Tzuying.
BKA memperkenalkan undang-undang tersebut pada tahun 2016.
Dalam aturan tersebut, terdapat persyaratan yang mengatur pemain bulutangkis nonkompetitif yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Syaratnya, pemain tersebut harus sudah berlatih bulu tangkis di Korea Selatan minimal 5 tahun.
Selain itu, ada batasan usia minimal bagi pemain pelatnas nonnasional untuk bermain di level internasional.
Bagi pebulu tangkis putra, usia minimal 28 tahun.
Sedangkan usia minimal perempuan adalah 27 tahun.
Meski ada usulan dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, perselisihan antara An Se Yang dan BKA belum mencapai solusi pasti.
Sekadar informasi, perselisihan antara An Se-young dan BKA terjadi saat tim tunggal putri terbaik Tanah Air, Jinsing, meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Setelah pertarungannya di Olimpiade, dia mengkritik BKA dalam wawancara kami.
Jelang Olimpiade Paris 2024, Se Yang mengaku sempat kesulitan dengan cedera.
Namun, Se-young menilai BKA lemah dalam mengatasi cederanya.
Karena itulah, Se Yong berjuang sendirian hingga akhirnya berhasil meraih banyak hasil dan meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
Ucapan aktor berusia 22 tahun ini pun sontak menimbulkan reaksi berbeda di berbagai pihak.
Media Korea Times menilai BKA menerapkan aturan yang melanggar hak asasi manusia.
Hanya terkait aturan yang mengharuskan pemain untuk selalu mematuhi instruksi pelatih, baik saat pertandingan maupun di luar latihan.
Faktanya, instruksi ini didokumentasikan dengan baik di website BKA.
Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut:
“Ikuti instruksi pelatih selama latihan dan keseharian di dalam dan di luar kampung pemain” serta “Dilarang bolos latihan atau meninggalkan latihan tanpa izin pelatih”, demikian bunyi aturan BKA.
Seorang anggota parlemen dari partai oposisi utama Korea, Kang Yoo-jung, juga angkat bicara.
Dalam salah satu sumber Kang disebutkan bahwa Kang mengkritik keras peraturan tersebut.
Kang menganggap peraturannya lebih ketat dibandingkan saat dia bertugas di militer.
“Bahkan di militer, cakupan peraturan yang harus dipatuhi terbatas pada ‘peraturan dalam peran pemimpin’,” kata Kang.
(Tribunnews.com/Guruh/Isnaini)