Ilmuwan Peringatkan Soal Potensi Hilangnya Kromosom Laki-laki di Masa Depan

Dilansir reporter Tribunnews Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SAPPORO – Sebuah penelitian membuat para ilmuwan percaya bahwa kromosom Y pria mungkin hilang di masa depan.

Hipotesis ini muncul setelah para ilmuwan mempelajari spesies tikus berduri Jepang.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (12 Mei 2022): Tikus-tikus ini tidak lagi mengandalkan kromosom jantan tua untuk mengkodekan ciri-ciri seksual jantan.

“Sebaliknya, yang ‘baru’ telah berevolusi untuk menggantikannya,” kata para ilmuwan Universitas Hokkaido dalam sebuah makalah yang diterbitkan bulan lalu di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Meskipun kromosom Y mamalia telah menyusut dan kehilangan fungsinya selama jutaan tahun, analisis terhadap tikus yang ditemukan di Kepulauan Amami menunjukkan bahwa kromosom baru ini kini dapat beralih ke karakteristik seksual jantan.

Peneliti Jepang Asato Kuroiwa dan ilmuwan lainnya mentransfer hasil eksperimennya ke manusia.

“Tidak ada alasan untuk percaya bahwa kromosom Y kita lebih kuat daripada tikus berduri,” kata Jenny Graves dari Universitas La Trobe Australia kepada New Scientist awal pekan lalu.

Dia sebelumnya meramalkan bahwa kromosom Y akan hilang dalam waktu 10 juta tahun.

“Jika manusia kehabisan kromosom Y, mereka (kromosom Y) mungkin akan mati (jika kita tidak punah sejak lama), atau mereka mungkin mengembangkan gen seks baru yang menentukan kromosom seks baru,” Graves menjelaskan hipotesisnya. .

Sementara itu, peneliti lain mengamati bahwa meskipun hilangnya kromosom Y menandakan kematian mamalia jantan, hal ini tidak berarti akhir dari spesies tersebut.

“Yang saya maksud dengan betina di sini adalah organisme yang menghasilkan gamet besar yang disebut telur, yang pada beberapa spesies “membuahi sendiri,” kata Root Gorelick, peneliti perkembangan seksual di Carleton University.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *