TribuneNews.com – Spanyol memutuskan untuk bergabung dengan Afrika Selatan dalam gugatannya terhadap Israel atas tindakan genosida di Jalur Gaza.
Afrika Selatan sebelumnya menuduh Israel melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida.
“Kami mengambil keputusan ini karena masih adanya operasi militer di Gaza,” Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albarez seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (6/6/2024).
Albares juga mencatat kekhawatiran atas eskalasi konflik di Gaza.
Dia mengatakan Spanyol memutuskan untuk bergabung dengan Afrika Selatan untuk memulihkan perdamaian di Gaza dan Timur Tengah.
Selain itu, Spanyol ingin menunjukkan komitmennya terhadap hukum internasional.
Dikutip The Times of Israel, Spanyol menjadi negara Eropa kedua yang mengikuti jejak Afrika Selatan.
Irlandia, Chili, Meksiko, Nikaragua, Kolombia dan Libya bergabung dalam tuntutan tersebut sebelum Spanyol.
Selain itu, Türkiye mengumumkan pada awal Mei bahwa mereka akan mengambil tindakan serupa.
Afrika Selatan membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional, atau ICJ, pada Desember 2023.
Negara tersebut menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Bulan lalu, ICJ memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida terhadap warga Palestina.
ICJ juga memerintahkan negara Israel untuk berbuat lebih banyak membantu warga sipil di Gaza.
Namun ICJ tidak meminta Israel untuk menegakkan gencatan senjata seperti yang diminta Afrika Selatan.
Israel semakin mendapat kecaman internasional dalam beberapa pekan terakhir atas operasi militernya di kota Rafah, rumah bagi jutaan warga Palestina.
Meski mendapat kritik keras, Israel tetap melakukan penyerbuan tersebut karena mengklaim Rafah adalah benteng terakhir Hamas.
Selain itu, Israel mengatakan ada banyak sandera di kota yang mungkin ditahan Hamas. Chile mengikuti jejak Afrika Selatan
Presiden Chili Gabriel Borich mengumumkan pada Sabtu (01/01/2024) bahwa negaranya bergabung dengan Afrika Selatan dalam gugatannya terhadap Israel.
Dalam pidatonya di parlemen Chile, Borich mencatat “situasi kemanusiaan yang sangat serius” di Gaza.
Ia meminta masyarakat internasional mengambil tindakan tegas terhadap tindakan Israel di Gaza.
“Chile akan menjadi pihak yang mendukung klaim Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional di Den Haag,” kata Borich, seperti dikutip The New Arab. Korban tewas mencapai 36.600 orang
Kementerian Kesehatan Jalur Gaza melaporkan pada Rabu (6/5/2024) jumlah korban tewas akibat serangan Israel mencapai 36.586 orang. Sedangkan jumlah yang tertular mencapai 83.074 orang.
“Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel telah membunuh 36 orang dan melukai 115 orang dalam empat pembantaian keluarga,” lapor Anadolu Agency, mengutip kementerian tersebut.
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.”
(TribuneNews/Februari)