TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN) yang akan menjadi kota berkelanjutan pertama di Indonesia, kami mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk selalu update memahami prinsip-prinsip keberlanjutan di seluruh wilayah operasional.
Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan melalui pesatnya pembangunan kawasan timur, dan tujuan perekonomian Indonesia pada tahun 2045.
Kemudian menekankan pembangunan berkelanjutan sebagai prinsip untuk menciptakan kota hemat energi dengan menggunakan energi terbarukan dan rendah karbon.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan semua pihak, termasuk pelaku usaha, harus bekerja di sektor ini untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, untuk mendukung desain kota berkelanjutan, banyak aspek yang harus diperhatikan, termasuk pemilihan material yang mendukung desain kota berkelanjutan.
“Kita punya perusahaan pemerintah yang bergerak di industri bahan bangunan dan kita punya green semen atau semen ramah lingkungan buatan SIG (Semen Indonesia),” kata Luhut, Senin (26/8/2024).
Ia mengatakan, dukungan dan komitmen pemerintah diperlukan untuk terus berinovasi karena inisiatif ini merupakan langkah cerdas yang akan mentransformasi industri konstruksi dan Indonesia.
“Saya sangat mendukung penggunaan semen hijau pada proyek pemerintah seperti IKN, karena akan menjadi contoh bagi daerah lain dan mempercepat target Emisi Indonesia,” kata Luhut.
Luhut mengatakan inisiatif emisi karbon yang dilakukan SIG tidak hanya berkontribusi terhadap pencapaian target Net Zero Emission yang digagas pemerintah, tetapi juga merupakan langkah nyata. Kota pintar yang berkelanjutan
Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui Deputi IKN Bidang Pendanaan dan Investasi menyampaikan, pengembangan IKN mengedepankan konsep smart Sustainable City dan visi kerja sama tiga kota.
Dari 256.000 hektare wilayah IKN, 75 persennya akan dilestarikan sebagai hutan dan kawasan terbuka hijau, ujarnya.
Sedangkan 25 persen sisanya akan tinggal di perkotaan. Hal ini sejalan dengan tujuan IKN untuk mencapai Net Zero pada tahun 2045 dan juga mendukung target Kontribusi Nasional (NDC) Indonesia yang sejalan dengan Perjanjian Iklim Paris.
“Yang kita lakukan di wilayah ini adalah deforestasi, bukan deforestasi,” kata Agung beberapa waktu lalu.
Hong Kong Hong Kong sebagai ekosistem yang mendukung Shenzhen dan Guangzhou; Agung juga menekankan pentingnya belajar dari pengalaman Tiongkok dalam pembangunan Shenzhen dan Guangzhou.
Hal ini mempromosikan Samarinda dan Balikpapan sebagai kota perantara sejalan dengan visi tiga kota yang diusung Nusantara.
“Nusantara Link akan dibangun dengan konsep tri-city Nussantara, Samarinda, dan Balikpapan sebagai ekosistem terpadu tiga kota yang menggerakkan perekonomian daerah dan nasional. Hong Kong, “Shenzhen dan Guangzhou dapat menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan ekonomi Tiongkok di dunia. wilayah yang berdekatan yang dikenal sebagai Greater Bay Area,” pungkas mobil listrik saja.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kualitas udara di IKN tetap terjaga dengan hanya memperbolehkan kendaraan listrik beroperasi.
“Kapan ini akan berhenti?” Mobil yang terbakar tidak diperbolehkan di pulau-pulau tersebut. Hanya mobil listrik yang akan tersedia di ibu kota nusantara, sesuai keputusan kepala otoritas nanti. “Sebenarnya kualitas udara di ibu kota nusantara ini kurang dari 20 derajat,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa investasi pada IKN merupakan investasi masa depan, khususnya dalam pengembangan ekonomi hijau.